KlinKlin Indonesia merupakan jasa cleaning service panggilan no.1 di Indonesia. Kami melayani jasa bersih kost Bandung, jasa bersih rumah Bandung dan cleaning service Bandung. Cabang kami tersebar di berbagai wilayah seperti cleaning service jakarta, bandung, jogja, surabaya, malang, semarang, balikpapan, bontang dan lainnya. Hubungi 085877678008

Harga CPO tengah menurun, apa penyebabnya?


JAKARTA. Tren pelemahan harga crude palm oil (CPO) masih akan berlanjut. Analis Asia Trade Point Futures, Deddy Yusuf Siregar, menilai pelemahan harga CPO disebabkan beberapa faktor. Pertama, kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat dan China.





Sekadar informasi saja, perang dagang antara Amerika Serikat dengan China akan berakhir pada akhir bulan Maret ini. Kesepakatan ini akan disebut dalam pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping dalam beberapa pekan ke depan.





“Pelaku pasar masih khawatir karena belum jelas apakah sepakat atau tidak,” ujar Deddy kepada Kontan.co.id, Jumat (8/3).





Faktor selain itu, Deddy bilang karena perlambatan ekonomi di China yang diproyeksi tumbuh 6% sampai 6,5%. “Nah ini berdampak ke harga CPO karena China merupakan pengimpor terbesar untuk produk CPO,” ungkapnya





Tak hanya perlambatan ekonomi, pengaruh ekspor China yang menurun. Diakui Deddy turut melemahkan harga CPO. Dia melihat tingkat ekspor Februari yang turun 20,7% dan impor yang turun 5,2% dari tahun sebelumnya, memberi dampak buruk.





Terakhir, adalah faktor produksi CPO di Malaysia yang diperkirakan hanya 20 juta ton, dan China sekitar 43 juta ton. Dan secara keseluruhan, produksi CPO global sekitar 72 juta ton.





“Jika dilihat secara tren, harga CPO memang masih melemah hingga kuartal II-2019. Tetapi semoga saja bisa naik menjelang Ramadhan. Karena permintaan biasanya naik dari negara Timur Tengah,” pungkas Deddy Yusuf Siregar.





Deddy memperkirakan harga CPO masih melemah. Diproyeksi bergerak di kisaran RM 2.150 sampai RM 2.120 per metrik ton. Sementara sepekan bergerak di kisaran RM 2.170 sampai RM 2.000 per metrik ton.





Secara teknikal, harga CPO bergerak di bawah garis MA 50,100 dan 200. Kemudian indikator stochastic di area 21, begitu pula dengan indikator RSI di area 36 yang cenderung melemah. MACD juga berada di area negatif. Sehingga, Deddy merekomendasikan untuk jual.





Asal tahu, mengutip Bloomberg, harga kontrak pengiriman Mei 2019 di Malaysia Derivative Exchange pada Jumat (8/3) pukul 16.59 WIB, berada di level RM 2.126 per metrik ton. Angka ini turun 0,42% dari sehari sebelumnya yang ada di level RM 2.135 per metrik ton. Sementara dalam sepekan angka melorot 2,87%.





Sumber : https://investasi.kontan.co.id/news/harga-cpo-tengah-menurun-apa-penyebabnya





Reporter: Jane Aprilyani
Editor: Yudho Winarto





kost berantakan, kotor, dan kurang nyaman? klik jasa bersih kost jogja untuk mendapatkan solusi terbaik


Update App