Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi di kota Kediri rendah dan terkendali. Industri tembakau sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi Kediri tercatat tumbuh 5,14% (yoy), sedangkan industri non-tembakau tumbuh mencapai 7,02% (yoy).
Kemudian, angka kemiskinan tahun 2018 turun 0,81% menjadi 7,68% dan merupakan angka terendah sepanjang periode. Tingkat pengangguran tahun 2018 juga turun 1,05% menjadi 3,63%.
Demikian yang disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo melalui siaran persnya, Jumat (15/03). Dody mengatakan, Bank Indonesia berkomitmen memperkuat bauran kebijakan untuk memperkokoh ketahanan ekonomi nasional.
“Sinergi dan kolaborasi menjadi kata kunci guna memperkuat stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di skala nasional maupun di daerah, khususnya di Kediri dan sekitarnya menuju perekonomian yang makmur, adil, dan tumbuh berkelanjutan,” kata Dody dalam acara serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Perwakilan BI Kediri, Jumat (15/03).
Hal senada diungkapkan oleh Walikota Kediri, Abdullah Abubakar, yang menyampaikan bahwa hasil tersebut dicapai berkat kerja sama dan koordinasi di daerah yang berlangsung baik dan harmonis.
“Kami telah berjuang bersama-sama mewujudkan kondisi makroekonomi yang positif di Kota Kediri. Hal ini membuat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri meraih gelar terbaik se-Jawa Bali selama dua tahun berturut-turut (2016-2017),” ujar Abdullah.
Dody menambahkan, skala ekonomi di wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Kediri yang meliputi 3 Kota dan 10 Kabupaten memiliki performance yang cukup baik. Capaian yang baik itu menurutnya tidak terlepas dari kinerja positif lapangan usaha pada sektor utama di daerah, yang terdiri dari industri pengolahan seperti industri pengolahan hasil tembakau dan industri perkereta apian.
Namun, kata Dody, ketergantungan terhadap sektor utama perlu mendapat perhatian. BI bersama jajaran pemangku kepentingan setempat perlu mencari sumber pertumbuhan ekonomi yang baru dari sektor-sektor lainnya. Misalnya pertanian, kehutanan dan perikanan, serta perdagangan besar dan eceran. Selain itu, saving rasio dan ekspor perlu ditingkatkan, serta mengurangi ketergantungan impor.
Dody melanjutkan, ke depan BI akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, guna mendukung posisi Kantor Perwakilan BI di daerah sebagai mitra strategis. "Kantor perwakilan BI dapat menjalankan fungsi strategic advisory dengan baik dalam mendukung tumbuh kembang perekonomian daeraH," ujarnya.
Sementara itu, pergeseran pejabat BI Kantor Perwakilan Wilayah Kediri dilakukan kepada Musni Hardi Kasuma Atmaja sebagai Kepala Perwakilan BI Kediri yang baru menggantikan Djoko Raharto. Adapun, Djoko Raharto menduduki jabatan baru sebagai Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta.
Dalam sertijab ini, Musni Hardi diamanahkan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam tugas menjaga kestabilan harga, serta mendorong sumber pertumbuhan ekonomi yang baru untuk mendukung momentum pertumbuhan ekonomi di wilayah Kediri.
Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/economic-issues/sinergi-dan-kolaborasi-kunci-perkuat-pertumbuhan-ekonomi-nasional
apakah anda ingin membersihkan rumah atau kost anda namun tidak memiliki waktu luang? serahkan kepada kami, klik jasa bersih rumah dan kost jogja untuk solusi terbaik