Lebih dari 30 juta orang Indonesia, atau hampir sekitar 10% penduduk, hingga saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan akses air bersih. Nah, untuk memeringati Hari Air Sedunia, Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas bekerja sama dengan Indonesia Global Compact Network (IGCN), jaringan lokal dari United Nations Global Compact (UN Global Compact) terus menggalakkan berbagai program dan inisiatif agar penduduk Indonesia dapat sepenuhnya memperoleh hak atas air bersih.
Tema Hari Air Sedunia 2019 ini, yaitu Leaving No One Behind, menegaskan bahwa setiap warga berhak atas akses terhadap air bersih. Ketersediaan air adalah vital; baik untuk pemenuhan air bersih dan sanitasi sehat bagi masyarakat maupun pelestarian lingkungan.
"Di samping itu, IGCN juga berupaya untuk mensosialisasikan inisiatif pembuatan biopori untuk meningkatkan kapasitas serapan tanah, sehingga dapat mengurangi defisit air tanah yang dapat berakibat pada turunnya kontur tanah di Jakarta.” ujar Junardy, Presiden IGCN Y.W. dalam keterangan pers di Jakarta (22/4/2019).
“Artinya, semua orang harus memperoleh manfaat dalam setiap langkah pembangunan berkelanjutan. Tak terkecuali masyarakat rentan seperti perempuan, anak-anak, pengungsi, masyarakat adat dan kaum disabilitas,” kata Junardy.
Acara ini juga bekerja sama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), digelar di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. “Sejalan dengan misi FMIPA UI untuk menjadi fakultas sains unggulan, kami berupaya turut berperan untuk menemukan solusi dan melahirkan inovasi dalam menangani pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan,” ungkap Nat Abdul Haris, Dekan FMIPA UI.
Melibatkan lebih dari 100 peserta dari kalangan akademisi, korporasi, NGO, dan asosiasi, seminar ini menyoroti akses air bersih yang masih menjadi permasalahan global, termasuk di Indonesia. Selain keterbatasan akses air minum dan polusi air, isu sanitasi juga menjadi tantangan utama.
Sebagai negara dengan populasi terbesar ke-empat di dunia dan terbesar di Asia Tenggara dengan total populasi sebanyak 267 juta jiwa, lebih dari 30 juta jiwa di antaranya tidak memiliki akses terhadap air bersih serta 51 juta jiwa lainnya juga tidak memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai.
Untuk membantu mengatasi isu terkait air ini, IGCN memiliki kelompok kerja khusus, yakni Indonesia Water Mandate Working Group (IWMWG), yang dipimpin oleh APP Sinar Mas. Beranggotakan komunitas peduli air, lembaga non-profit, maupun korporasi, kelompok kerja ini terus mengupayakan langkah nyata yang langsung melibatkan masyarakat.
“Sebagai pemimpin dari IWMWG, kami selalu menekankan pentingnya kerja sama multi pihak dalam menangani permasalahan air. Hanya dengan kerja sama lintas sektor target SDG 6 tentang air bersih dan sanitasi dapat tercapai,” tutur Elim Sritaba, Direktur Sustainability APP Sinar Mas.
IWMWG juga aktif melakukan edukasi kepada masyarakat terkait akses terhadap air bersih dan kualitas air. Salah satu yang telah terlibat dan menerima manfaat program edukasi ini adalah masyarakat Pulau Pari, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Program yang didukung oleh APP Sinar Mas ini dimulai di tahun 2016 dan mencakup pengenalan teknologi penyimpanan dan pengelolaan air, pengelolaan limbah dan pelatihan sanitasi serta kebersihan kepada masyarakat di Pulau Pari. Dengan adanya program ini, masyarakat Pulau Pari diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka sendiri, serta mengedukasi para wisatawan yang berkunjung mengenai penggunaan air yang bijak dan teknik pengurangan limbah.
Program tersebut kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Letter of Intent antara UNESCO dan IGCN yang sepakat untuk mengembangkannya ke program lanjutan, Water Security and Sustainable Living in Indonesia’s Small Islands & Coastal Areas.
Seminar hari ini juga menjadi momentum peluncuran hasil penelitian World Water Development Report (WWDR), yang berisi contoh-contoh kasus tantangan pengelolaan air dan solusinya. Laporan tahunan tematis ini diterbitkan oleh UNESCO dan dikembangkan bersama oleh lembaga-lembaga PBB. Menurut Director-General UNESCO di Paris Audrey Azoulay, laporan WWDR ini sebagai advokasi kemauan politik internasional terkait air untuk menjangkau mereka yang terpinggirkan dan untuk mengatasi ketidaksetaraan yang ada.
APP Sinar Mas dan IGCN berharap, peringatan Hari Air Sedunia dapat menjadi panggilan bagi seluruh elemen masyarakat, untuk bekerja sama mencapai target ketersediaan dan manajemen air yang berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2030.
Sumber :
https://swa.co.id/swa/csr-corner/app-sinar-mas-dan-igcn-gencarkan-hak-atas-air
Editor : Eva Martha Rahayu
apakah anda ingin membersihkan rumah atau kost anda namun tidak memiliki waktu luang? serahkan kepada kami, klik jasa bersih rumah dan kost jogja untuk solusi terbaik