PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro menginisiasi kebersamaan lintas BUMD se-DKI Jakarta untuk memperkuat Good Corporate Governance (GCG) sebagai upaya preventif berkelanjutan agar terhindar dari jerat kejahatan korporasi. Inisiatif ini diperkenalkan dalam ajang perdana “Jakpro Leaders Talk”, (23/4/2019) di Jakarta International Equestrian Park.
Kejadian Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Direksi BUMN ketika sedang menerima uang suap dari dua kontraktor swasta pada 22 Maret 2019 lalu, menjadi pelajaran bagi BUMD agar terhindar dari kondisi serupa. Kejadian berikutnya, 27 Maret 2019, KPK kembali menangkap seorang karyawan salah satu perusahaan BUMN. Hal ini perlu dikupas tuntas penyebab dan situasi-situasi yang perlu dicermati, sehingga penegakan integritas dapat dipupuk dengan upaya-upaya sejak dini.
Penerapan GCG merupakan salah satu cara untuk memastikan penyelenggaraan manajemen sesuai koridor kepatuhan, tanpa harus kehilangan daya inovasi. “Sebagus apapun peraturan, bila manusianya tidak mengetahui, tidak memahami atau belum tergerak untuk memahami koridor-koridor governance, maka tindak korupsi bisa terjadi,” ujar Direktur Utama Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto.
Atas dasar hal ini, Jakpro membangun budaya belajar bersama, menggandeng sesama BUMD DKI Jakarta untuk kompak memperkuat GCG. Acara digelar di bawah koordinasi Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta didukung sinergi yang dibangun oleh Forum BUMD DKI Jakarta. Semangat membangun Jakarta melalui BUMD bersih dituangkan dalam judul acara “BUMD Bersih, Kite Banget!”. Kalimat kunci ini mengambil rasa lokal Betawi untuk meresapi budaya yang mengakar di era kekinian.
Jakpro Leaders’ Talk menghadirkan para narasumber ahli yaitu Alexander Marwata (Wakil Ketua KPK), Muhammad Sigit (Deputi Bidang Pencegahan PPATK) dan S. Alexander Sianturi(Treasurer ACFE, Association of Certified Fraud Examiners).
Jakpro bergerak di sektor properti, infrastruktur dan utilitas. Kompetensi terpadu trisektor tersebut merupakan pengalaman panjang sejak Tahun 1960 kala Jakpro bermula mengelola Kawasan Pluit dengan nama Badan Pengelola Lingkungan (BPL) Provinsi DKI Jakarta. Tahun 1997 didirikan PT Pembangunan Pluit Jaya dengan limpahan aset dari eks BPL Pluit. Setelah merger dengan PT Pembangunan Pantai Utara Jakarta, nama perusahaan menjadi PT Jakarta Propertindo disingkat Jakpro sejak tanggal 15 Desember 2000.
Di jajaran BUMD se-Indonesia, Jakpro bergelar Top BUMD. Pada Tahun 2018 ini, Jakpro merilis tiga) karya strategis iconic yang menjadi kebanggaan bangsa. Pertama, Light Rail Transit (LRT) Jakarta. Dua lainnya bersertifikasi internasional yang dibangun dalam rangka Asian Games 2018: Jakarta International Equestrian Park (Jakarta Equestrian) dan Jakarta International Velodrome (JIV) di Rawamangun, Jakarta Timur. Menyusul kemudian pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Papanggo, Jakarta Utara dan Intermediate Treatment Facility (ITF) yaitu pengelolaan sampah skala kota menjadi energi di Sunter, Jakarta Utara.
Jakpro mencatatkan aset dalam Laporan Keuangan Tahun 2017 senilai Rp16,7 triliun dengan laba bersih Rp475,7 miliar. Laporan Keuangan Tahun 2018 siap dirilis dalam Q2/2019. Perseroan memiliki lima anak usaha yaitu PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, PT Jakarta Utilitas Propertindo (JUP), PT Jakarta Konsultindo (Jakkon), PT Pulo Mas Jaya dan PT LRT Jakarta.
Perseroan juga memiliki penyertaan saham di 8 perusahaan afiliasi yaitu PT Trans Jakarta, PT Jakarta Tollroad Development, PT Cinere Serpong Jaya, PT MUJ ONWJ, PT Jakarta Realty, PT KEK Marunda, PT Jakarta Marga Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Marga Lingkar Jakarta dan yang terkini adalah Joint Venture Company, yaitu PT Jakarta Solusi Lestari.
Sumber :
https://swa.co.id/swa/trends/bumd-dki-jakarta-perkuat-gcg-tegakkan-integritas
rumah kotor, berantakan, dan kurang nyaman? mungkin anda harus membersihkannya, klik cleaning service rumah jogja untuk mendapatkan pelayanan terbaik