JAKARTA. Emiten tekstil dan garmen berorientasi ekspor PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL, anggota indeks Kompas100 ini,) merespons penguatan dolar AS yang terjadi belakangan ini.
Corporate Communication SRIL Joy Citra Dewi mengatakan, perusahaannya memang selalu mendapatkan sedikit keuntungan dari penguatan nilai tukar tersebut.
"Namun, secara umum kami lebih mengharapkan pertumbuhan berupa permintaan yang menguat di domestik dan internasional," ucap dia, Rabu (15/5).
Per kuartal I-2019, SRIL mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 18% year on year (yoy) menjadi US$ 316,84 juta. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan SRIL hanya mencapai US$ 267,83 juta.
Menurut Joy, kenaikan ini disumbang oleh penjualan ekspor SRIL yang naik 31% secara tahunan, dari US$ 145,37 juta menjadi US$ 191,11 juta. "Permintaan garmen dari Amerika Serikat meningkat karena ada perang dagang," ucap dia. Kenaikan ini juga terjadi karena adanya peningkatan permintaan benang di pasar internasional maupun domestik.
Di sisi lain, penjualan lokal SRIL hanya tumbuh 3% menjadi US$ 125,727 juta. Pada periode sama tahun sebelumnya, penjualan lokal SRIL adalah US$ 122,46 juta. Kenaikan penjualan di pasar domestik ini lebih didorong oleh naiknya permintaan jelang Lebaran.
Meskipun mengalami kenaikan pendapatan, SRIL menunjukkan penurunan laba bersih sebesar 32% menjadi US$ 28,04 juta. Pada periode sama tahun sebelumnya, laba bersih SRIL adalah US$ 41,34 juta.
Menurut Joy, penurunan laba bersih ini disebabkan pada kuartal tahun sebelumnya, SRIL mendapatkan goodwill negative sebesar US$ 21,10 juta. "Nah ini tidak ada di 2019 maka ada penurunan," ucap dia.
Sumber : https://industri.kontan.co.id/news/dolar-as-menguat-sritex-sril-lebih-harapkan-kenaikan-permintaan
Reporter: Nur Qolbi
Editor: Azis Husaini
rumah anda kotor? jangan khawatir klik cleaning service panggilan jogja untuk solusi terbaik