Kota Bandung meraih penghargaan Indonesia’s Atractiveness Award (IAA) 2019 pada kategori Gold untuk Kota Besar Terbaik Sektor Pariwisata. Penghargaan yang diselenggarakan oleh Majalah Tempo dan lembaga riset Frontier Consulting Group ini ditujukan bagi provinsi, kabupaten, dan kota terbaik yang menggunakan empat komponen kategori yakni, tingkat investasi, jumlah infrastruktur, pelayanan publik, dan pariwisata.
Dengan demikian Kota Bandung telah dua kali mendapatkan penghargaan tersebut yang sebelumnya pada tahun 2018. Menanggapi penghargaan ini, Kenny Dewi Kaniasari, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung, mengatakan, Bandung selama ini terus mempertahankan empat unsur pariwisata yaitu amenitas, aksesabilitas, atraksi, dan investasi. Bandung juga mensinergikan pariwisata dengan program lingkungan agar mencapai tujuan pariwisata yang berkelanjutan.
Ia menyebutkan beberapa contoh program yang telah dilaksanakan, antara lain program Kangpisman (Kurangi Pisahkan Manfaatkan) sampai ke kelurahan dan RT/RW, dan program Menampung Air Hujan.
“Jadi, ketahanan untuk air dan lingkungan yang nyaman sudah pasti menjadi salah satu daya tarik Kota Bandung. Semua ini dalam rangka Tourism development sustainability,” ujar Kenny.
Ia menjelaskan, pariwisata Kota Bandung akan mengarah ke pendekatan community based tourism, di mana melibatkan masyarakat. Disbudbar sedang mengembangkan kampung-kampung wisata yang menarik partisipasi seluruh unsur masyarkat dan unsur kewilayahannya.
“Contohnya di Kecamatan Cinambo, kami membuat kelurahan literasi. Ada juga di Kecamatan Rancasari ada deklarasi daur ulang sampah, dan Sahabat Lansia. Ini kan bisa menjadi daya tarik juga, bagaimana cara masyarakat mendaur ulang sampah sehingga bisa menjadi produk kompos yang bisa dijual,” jelasnya.
Kenny melanjutkan, mengenai kota bandung yang atraktif dari segi pariwisatanya ini juga ada kaitannya dengan ekonomi kreatif. Sejak satu tahun terakhir pemerintah kota telah membuat portal bernama Patrakomala, untuk pendataan startup yang tersebar di berbagai kecamatan dan kelurahan.
Sementara itu, Walikota Bandung, Oded Muhammad Danial, yang menerima langsung penghargaan tersebut, berharap ke depannya bisa meraih kategori-kategori lainnya yaitu pelayanan publik, infrastruktur, dan investasi. “Saya yakin ke depannya dengan kerja sama yang baik antara potensi kekuatan ASN Kota Bandung beserta masyarakat bisa mendorong untuk mendapat kategori lainnya,” ujar Oded.
Penghargaan IAA ini mengambil kriteria penentuan nominasi berdasarkan 3 indikator yaitu Kontribusi PDRB terhadap PDRB Provinsi diatas 20% atau PDRB diatas rata-rata PDRB Koridor, Pertumbuhan PDRB lebih besar dari rata-rata Pertumbuhan per Koridor atau PDRB Per Kapita lebih besar dari rata-rata PDRB Per Kapita Koridor, dan Kabupaten/Kota yang tidak lolos indikator pertama dan kedua tetapi mendapatkan penghargaan IAA pada tahun sebelumnya. Total sebanyak 45 penghargaan yang dibagikan pada tahun ini.
“Kami berharap penghargaan ini bisa memberi dorongan semangat kepala-kepala daerah untuk melakukan pembangunan,” kata Direktur Utama Tempo Inti Media, Toriq Hadad, pada malam puncak penganugerahan.
Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/kota-bandung-raih-indonesias-attractiveness-award-2019
Editor : Eva Martha Rahayu
cleaning service panggilan jogja terbaik dengan layanan memuaskan dan harga terjangkau, hubungi kami segera