KlinKlin Indonesia merupakan jasa cleaning service panggilan no.1 di Indonesia. Kami melayani jasa bersih kost Bandung, jasa bersih rumah Bandung dan cleaning service Bandung. Cabang kami tersebar di berbagai wilayah seperti cleaning service jakarta, bandung, jogja, surabaya, malang, semarang, balikpapan, bontang dan lainnya. Hubungi 085877678008
Showing posts with label PLN. Show all posts
Showing posts with label PLN. Show all posts

Saatnya Dorong Peningkatan Pelayanan PLN


Sekitar 6 jam upaya PLN hingga berhasil melakukan recovery pertama pada saat terjadi blackout atau aliran listrik padam pada Minggu 4, Agustus 2019 pekan lalu. Sejak pemadaman pertama terjadi pada pukul 11.48 WIB hingga kemudian listrik mengalir kembali di sejumlah tempat di Jawa Barat pada sore hari di tanggal yang sama.





Kecepatan kinerja PLN dalam memulihkan kondisi darurat tersebut dipandang Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan sudah cukup maksimal. “PLN sudah berusaha untuk melakukan normalisasi dengan maksimal dengan mengirimkan aliran listrik dari pembangkit lain di Jawa, sehingga ada wilayah yang sudah menyala dari jam 6 sore, ataupun jam 7-an, meski memang di beberapa wilayah lainnya masih padam. Tapi, setidaknya prioritas mereka dengan segera mengalirkan listrik ke Jakarta, membuktikan bahwa upaya mereka cukup maksimal,” jelas Mamit.





Mamit pun menilai bentuk kompensasi PLN sudah sesuai dengan Kepmen ESDM No 27 tahun 2017. “Kalau berdasarkan aturan yang lama kan 20 persen (untuk non adjustment) dan 35 persen (tarif adjusment, besarnya kompensasi yang bisa diberikan kepada masyarakat. Walaupun akhirnya, kalau tidak salah PLN akan menggratiskan atau memotong bea terdampak,” terang Mamit.





Mamit keberatan terhadap rencana penerapan aturan denda kompensasi yang lebih besar lagi kepada PLN. Pasalnya, aturan itu ditengarai akan semakin memberatkan beban keuangan PLN. Bahkan, denda yang besar itu bisa menyebabkan gangguan kelistrikan yang lebih besar lagi. “Jadi saya kira, dengan denda yang sekarang pun, mau tidak mau PLN berpotensi kehilangan pendapatan hampir Rp1 triliun. Saya kira itu sudah cukup besar dan sangat memberatkan PLN,” ungkapnya.





Jadi jika ide penerapan denda kepada PLN dan masyarakat akan digratiskan, jika terjadi pemadaman selama beberapa jam, itu akan lebih memberatkan PLN. Dengan tanggung jawab kelistrikan yang sebesar itu dan denda yang lebih besar lagi, malah bisa terjadi pemutusan aliran listrik lagi, blackout kembali,” Mamit mengungkapkan kekhawatirannya.





PLN pun patut diberikan apresiasi. Pasalnya, selain bergerak cepat memulihkan pemadaman, PLN pun segera memastikan pemberian kompensasi kepada pelanggannya yang terdampak blackout. “Saya kira ini salah satu bentuk tanggung jawab PLN untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” urainya.





Tanpa adanya kenaikan tarif listrik sejak tahun 2017 pun, Mamit menilai PLN telah melakukan peningkatan layanan yang baik. “Sejak tahun 2017 tidak ada kenaikan tarif listrik. Jadi mereka melakukan efisiensi semaksimal mungkin sehingga PLN tidak terlalu banyak mengalami kerugian. Dengan begitu kita tahu bahwa PLN sudah melakukan peningkatan layanan tanpa adanya kenaikan tarif,” ujar Mamit.





Karena itu, menurut dia langkah terbaik yang harus didorong sekarang adalah wacana peningkatan mutu pelayanan PLN. “PLN harus terus melakukan peningkatan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat. Saya melihatnya, kejadian yang kemarin semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperbaiki lagi kekurangan yang ada selama ini,” harap Mamit.





Di sisi lain, Anggota DPR RI dari Komisi VI, Sartono Hutomo memaparkan, PLN sebagai perusahaan yang telah berdiri selama puluhan tahun seharusnya tetap konsisten melakukan pengecekan berkala terhadap berbagai fasilitas dan jaringannya. Dengan demikian kondisi blackout kemarin bisa dihindari. “Minimal PLN harus mengadakan cek rutin,” jelas Anggota DPR dari Fraksi Demokrat yang komisinya membidangi Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM & BUMN dan Standardisasi Nasional.





Pun demikian, Sartono mengaku pihaknya memberikan dukungan atas upaya keras PLN dalam memulihkan jaringannya kembali. “Yang jelas, kami support kerja keras PLN. Di masa sidang berikutnya, kami juga ingin tahu apa saja permasalahan PLN, mengapa bisa terjadi blackout. Dan kalau memang ada permasalahan yang perlu penguatan dan dukungan dari parlemen, kami dari DPR RI dan Komisi VI akan memberikan support supaya hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi,” jelas Sartono.





Dengan dukungan tersebut, Sartono berharap ke depannya tidak akan terulang kembali berbagai permasalahan yang terjadi saat ini. Sehingga bisa membahas permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan. “Kami akan adakan evaluasi total. Karena PLN ini sangat strategis. Jadi kami harus memahami bagaimana peristiwa kemarin terjadi dan bagaimana agar berhenti semua persoalannya,” tegas Sartono.





Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/saatnya-dorong-peningkatan-pelayanan-pln





Ingin rumah anda bersih maksimal tanpa mengeluarkan tenaga? segera hubungi jasa bersih rumah jogja untuk solusi terbaik


Download >>

Supangkat Iwan dan Pahala Mansury bersaing menjadi Dirut PLN?


JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik negara (BUMN) tampaknya akan segera mengganti Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir karena saat ini sedang terlilit masalah hukum.





Kemarin, Sofyan Basir sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasaan Korupsi (KPK) atas kasus PLTU Riau I. Sampai tadi malam, santer tersiar kabar pengganti dari Sofyan Basir adalah Pahala Mansury, Direktur Keuangan Pertamina saat ini.





Pahala sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Namun, Pahala belum memberikan jawaban atas kabar yang beredar itu.





Belakangan malah santer Supangkat Iwan Santoso Direktur Pengadaan PLN yang akan didapuk sebagai Direktur Utama PLN yang baru. "Itu kabar burung, aku mau menikmati masa pensiun saja," ungkap Iwan ke Kontan.co.id, Rabu (24/4).





Sebelum menjadi Direktur Pengadaan PLN, Iwan adalah Direktur Utama PT Indonesia Power dan pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pembangkitan Jawa Bali di Direktorat Operasi Jawa Bali Sumatera PLN, serta Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power.





Selain menjadi direksi di PLN, Iwan juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Kelistrikan Indonesia. Jabatan Iwan sudah dua periode.





Kasus Sofyan





Sementara itu, Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro mengungkapkan, Kementerian BUMN menghormati proses hukum yang sedang dihadapi oleh Dirut PT PLN (Persero) sebagaimana yang disampaikan oleh KPK ke Media Selasa sore (23/4).





Dalam pelaksanaannya, Kementerian BUMN terus meminta agar semua kegiatan BUMN terus berpedoman pada tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dan terus mendukung upaya-upaya pemberian informasi yang benar dan berimbang sebagai wujud oganisasi yang menghormati hukum.





Selanjutnya Kementerian BUMN meminta manajemen PLN untuk tetap melaksanakan dan memastikan operasional perusahaan tetap berjalan dengan baik, terutama terus memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat di seluruh pelosok tanah air.





Kementerian BUMN menghormati azas praduga tak berasalah, dan bersama PT PLN (persero) siap bekerjasama dengan KPK dalam menangani kasus ini.





Sumber :
https://industri.kontan.co.id/news/supangkat-iwan-dan-pahala-mansury-bersaing-menjadi-dirut-pln
Reporter: Azis Husaini 
Editor: Azis Husaini





ingin hunian anda rapi dan bersih, kami dapat membantu anda, klik jasa bersih bersih jogja untuk mendapatkan pelayanan terbaik


Download >>

Elektrifikasi untuk Mengangkat Harkat Masyarakat


Penuntasan program elektrifikasi di seluruh pelosok Indonesia sangat krusial untuk mengangkat harkat seluruh penduduk bangsa. Oleh karena itu, PR Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terus berusaha menggenjot ketersediaan listrik hingga ke pedesaan.





Kendala terbesar PLN dalam upaya mewujudkan target rasio elektrifikasi 99,9% pada akhir 2019 adalah masalah infrastruktur dan daya beli masyarakat yang belum merata. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, PLN sebagai tangan tangan kanan Pemerintah perlu dukungan dari Pemda-pemda di seluruh Indonesia.





Fatah Triyatna (49), arsitek dan pengembang perumahan di Yogyakarta berulangkali menjadi saksi terjadinya perubahan kehidupan masyarakat berkat adanya aliran listrik PLN. Misalnya saja seperti yang ia saksikan di beberapa daerah pelosok di Kabupaten Gunungkidul tempatnya membuka lokasi perumahan baru. Sebutlah beberap spot terpencil seperti di Kecamatan Semanu, Karang Rejo, Playen, bahkan Wonosari.





Fatah mengaku selalu bahagia ketika proyek pembangunan perumahan yang tengah ia bangun ikut memberi manfaat terhadap kehidupan penduduk yang bermukim di desa-desa sekitarnya. Maklum saja, sebagai pengembang ia harus bisa menyediakan layanan listrik untuk konsumennya. Nah imbasnya, pemukiman di sekitar proyek yang semula belum teraliri listrik, bisa ikut “nebeng” tiang listrik dan trafo yang dibangun PLN berdasarkan izin yang diajukan Fatah untuk kompleksnya.





Begitulah, kendati PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY telah menargetkan rasio elektrifikasi bisa mencapai 100% pada tahun ini, Fatah seringkali menemukan spot-spot pemukiman yang luput dari jangkauan aliran listrik. Spot itu biasanya berupa komunitas rumah yang penduduknya tidak terlalu banyak, dan jaraknya cukup jauh dari transmisi tegangan menengah listrik.





Hanya saja, PLN pun harus mempertimbangkan efisiensi biaya untuk mengalirkan listrik ke sana. Karena selain butuh trafo tersendiri, untuk mengalirkan listrik ke pemukiman di pelosok seperti itu sudah tentu butuh sambungan kabel transmisi dan tiang-tiang listrik baru yang biayanya tidak sedikit.





Sementara di Tembilahan, salah satu kabupaten di provinsi Riau yang berada di perbatasan Jambi, Ridwan Hartono juga menjadi saksi geliat kehidupan dan ekonomi masyarakat yang terjadi akibat masuknya listrik. Daerah di pelosok Indragiri hilir yang biasanya mati begitu Maghrib turun, sejak setahun terakhir hidup sampai malam. Warung-warung buka lebih larut, udara malam tak lagi sepi berhias suara jangkrik karena sekarang ada bunyi televisi yang menguar dari rumah-rumah.





Kendati program elektrifikasi yang dicanangkan pemerintah sudah mencapai angka 98,3%, kenyataannya – seperti data yang diriilis Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana, masih ada 1,8 juta Rumah Tangga (RT) yang belum teraliri listrik di seluruh Indonesia.





Yang mengejutkan, data itu memperlihatkan jumlah wilayah terbanyak yang belum mendapat aliran listrik justru ada Provinsi Jawa Timur. Ada 238.687 rumah tangga yang disebut di sana. Angka itu jauh lebih banyak dibandingkan Papua (7.670 rumah tangga) dan Papua Barat (3.135 rumah tangga).





Meski sekilas terlihat aneh karena kejadian terbanyak justru ada di Jawa, menurut I Made Suprateka, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, data itu masuk akal karena kenyataan yang ditemukan di lapangan memperlihatkan, masuknya jaringan listik ke suatu desa tidak otomatis menjadikan seluruh warganya langsung bisa menikmati listrik. Selalu ada anomali, terutama terkait masalah daya beli konsumen listrik yang tidak merata, dan masih banyak rumah tangga yang sudah berdiri sendiri namun listriknya masih levering (nyantol) dari rumah tangga induk.





Bagi Made, angka-angka tersebut sekaligus memberi gambaran bahwa PLN masih punya pekerjaan rumah (PR) besar dalam upaya mewujudkan target menuju rasio elektrifikasi sebesar 99,9% yang ditetapkan Pemerintah akhir tahun ini.





Meski terkesan ‘kecil’, jelas Made, namun tantangan untuk melistriki sisa 1,7% desa yang belum dialiri listrik saat ini tak bisa dibilang mudah bagi PLN. Dirjen Ketenagalistrikan sendiri juga mengakui, dari sekitar 1,8 juta rumah tangga yang belum teraliri listrik saat ini, kemungkinkan baru 1,62 juta rumah tangga yang akan dialiri listrik dari sistem pembangkit PLN.





Lebih jauh Made memaparkan, untuk mencapai target elektifikasi tersebut, setidaknya PLN harus mampu menjawab dua tantangan besar yang menghadang. Pertama, masalah daya beli masyarakat, dan yang kedua persoalan infrastruktur. Apalagi sejak tahun 2016, seperti diungkapkan Pandia Satria Jati dari Humas Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, program listrik pedesaan sudah sepenuhnya ditangani oleh PT PLN (Persero) hingga tidak lagi menggunakan APBN yang dikelola oleh Kementerian ESDM.





PLN, lanjut Made, sangat menyadari bahwa penuntasan masuknya listrik ke berbagai wilayah sangat krusial untuk mengangkat harkat penduduk daerah tersebut. Karena selain dapat mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat, juga sangat diperlukan untuk perkembangan berbagai usaha yang menopang kehidupan. Perkembangan kebudayaan penduduk desa juga diyakini akan meningkat lantaran berkat listrik banyak aktivitas yang bisa dilakukan dengan lebih lama bahkan hingga malam hari.





“Oleh karena itu, apapun kendalanya PLN terus berusaha menggenjot ketersediaan listrik hingga di pedesaan,” tegasnya. Akses yang terbatas adalah kendala terbesar dalam upaya PLN untuk mengalirkan listrik ke desa-desa terpencil dan daerah yang kondisi geografisnya sulit dijangkau. Kendala biasanya muncul dalam proses pengiriman peralatan listrik karena banyak akses jalan yang tidak memadai untuk dilalui kendaraan pengangkut material.





Namun pemerintah tentu saja juga tidak lepas tangan begitu saja. Selain upaya penambahan jaringan melalui Program Listrik Perdesaan yang dilakukan PLN dan membagikan sumber Listrik Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), tambah Pandu, pada 1 Februari lalu Menteri ESDM telah menyurati Gubernur se-Indonesia, untuk mengalokasikan anggaran pasang baru listrik 450 VA bagi Rumah Tangga Miskin. Untuk keperluan ini, Pemda bisa mengalokasikan anggaran dari APBD atau dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di daerah.





Selain itu, Kementerian ESDM juga meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) untuk memperbaiki akses jalan, sehingga bisa mempermudah PLN dalam proses penyaluran listrik di daerah tersebut. Bagaimanapun juga, program elektrifikasi 100% untuk memajukan masyarakat akan sulit terwujud tanpa dukungan pemda-pemda setempat.





Sumber:
https://swa.co.id/swa/trends/elektrifikasi-untuk-mengangkat-harkat-masyarakat





cleaning service panggilan jogja terbaik dengan layanan memuaskan dan harga terjangkau, hubungi kami segera


Download >>

PLTU Lontar Segera Beroperasi Tahun Ini


PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)  atau PLN menargetkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar  dengan kapasitas 1 X 315 MW akan beroperasi pada September 2019 ini. Proyek ini merupakan ekspansi dari tiga unit eksisting masing-masing berkapasitas 315 MW.





Direktur PLN Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS, mengatakan, saat ini proyek PLTU Lontar telah rampung hingga 86%.  Sebelumnya, pada bulan Maret 2019 pihaknya telah melakukan Boiler Hydrotest. Artinya, proyek pembangkit ini telah mencapai progres yang signifikan. “PLTU ini direncanakan akan mulai beroperasi pada September 2019," ujarnya.





Pembangunan PLTU Lontar yang dilaksanakan oleh Sumitomo Corporation, Black and Veatch International Company dan PT Satyamitra Surya Perkasa ini memiliki nilai investasi sekitar US$ 205 juta. Adapun nantinya pembangkit ini akan menggunakan batu bara kalori rendah yang mayoritas berasal dari Kalimantan dengan menggunakan teknologi ultra super critical.





 “Dengan adanya PLTU ini maka ada kesempatan untuk mengurangi pengunaan BBM dan gas, ini merupakan nilai tambah dan semaikin bagus untuk menurunkan biaya produksi sehingga subsidi pemerintah juga turun,” tuturnya.





Proyek PLTU Lontar ini berhasil menyerap hingga 2.000 lebih tenaga kerja. "Jumlah tenaga kerja ini akan terus meningkat tahun 2019 sejalan dengan pencapaian progress, hal ini tentu memberikan dampak positif bagi multiplier effect secara langsung untuk wilayah Banten dan sekitar," jelasnya.





Ia menjelaskan, PLTU ini merupakan bagian dari proyek strategis pemerintah yaitu Program 35.000 MW, sehingga  akan menambah keandalan sistem Jawa-Bali. Pembangkit ini juga diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di regional DKI Jakarta dan Banten.





Menurutnya, dengan adanya proyek ini juga diharapkan dapat menyokong perekonomian Provinsi Banten yang merupakan kawasan perindustrian berat “Bahan baku ada di sini, baja di sini, listriknya kuat, infrastrukturnya kuat jadi jangan disia-siakan sehingga masalah reliability, kecukupan tidak menjadi isu lagi,” kata Haryanto.





Sumber :
https://swa.co.id/swa/trends/management/pltu-lontar-segera-beroperasi-tahun-ini





Editor : Eva Martha Rahayu





rumah baru masih berantakan? hubungi cleaning service panggilan jogja untuk solusi terbaik


Download >>

PLN Berburu Talenta di Job Fair Universitas Airlangga Surabaya


Agar memenangkan persaingan di era disruptif saat ini, PT PLN (Persero) mengemas program rekrutmen karyawan untuk mendapatkan talenta terbaik dalam “Employer Branding,” di Airlangga Convention Centre, Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, (13/3/2019).





Employer Branding yang membidik milenial ini menyadari, lebih efektif jika pesan tentang PLN disampaikan oleh para milenial PLN dalam bahasa dan gaya mereka. Maka setelah acara dibuka dengan sambutan Rektor UNAIR Prof. Dr. Muhammad Nasih, SE. MT., dilanjutkan dengan paparan berdurasi sekitar 15 menit tentang PLN, terdiri dari presentasi para milenial PLN secara bergantian, konsep audio visual dalam LED screen dan dukungan grafis dalam lumic glass memaparkan konsep inovasi yang menarik.





Sambutan Direktur Human Capital Management PLN, Muhamad Ali dalam tampilan di lumic glass dikemas dalam bahasa milenial. Ali memperkenalkan diri sebagai Casting Director dalam PLN Casting Program, yang menghimpun talenta terbaik Indonesia, berkarya di panggung nasional dan global bersama PLN. “Kami memilih istilah casting program dan bukan rekrutmen pegawai, karena PLN selalu menghadirkan 'perubahan' sesuai kebutuhan zaman. Di era milenial ini, rekrutmen terdengar konvensional dan berkonotasi sebagai bekerja secara konvensional sebagai kewajiban mendapatkan penghasilan semata,” jelas dia.





Sedangkan istilah Casting Program mengapresiasi kaum milenial dengan menghadirkan panggung bagi mahakarya para milenial, yang mengekspresikan diri secara profesional, fun, up to date dan happy sehingga layak masuk dalam “ in the spot light” di panggung industrial kaum milenial di dalam dan luar negeri. Yang menarik pada program ini, PLN menyebut para mahasiswa yang hadir sebagai “Sparkling Talent”, talenta terbaik Indonesia yang bersinar menyambut persaingan global.





Rektor UNAIR saat memberikan sambutan pembukaan seminar mengharapkan, acara penting ini diketahui oleh para mahasiswa maupun alumni, sehingga paham dunia kerja lebih konkret. Alhasil, mereka dapat mempersiapkan diri lebih baik lagi menyongsong karier ke depan. “Sistem rekrutmen dengan pola employer branding ini efektif dalam menjaring potensi-potensi terbaik dari Universitas Airlangga, sehingga akan menghasilkan simbiosis mutualisme, baik bagi UNAIR dan PLN. Bagi para mahasiswa maupun alumni, seminar ini diharapkan juga mendalami proses seleksi masuk PLN dan juga melhat kinerja PLN dalam membangun bangsa dan negara,” papar Nasih.





Dalam seminar bertema “Future Electricity” yang dibawakan Ali dan Agung Siswanto, Vice President Expert Development & PLN Group, melengkapi wawasan tentang tantangan dan peluang ke depan yang harus disiapkan oleh talenta di PLN. “Tantangan masa depan saat ini membutuhkan sentuhan para SDM milenial yang tergambar dalam semangat energi optismisme. Itu sebabnya kami membutuhkan dukungan mereka bersama dengan para talenta muda milenial PLN dari semua unit se-Indonesia, berkarya dan mendukung berbagai produk inovasi PLN," ungkap dia.





"Kami tidak hanya 'menjual listrik', melainkan melakukan berbagai inovasi dengan produksi power bank express power service PLN, SPLU (Sistem Penyedia Listrik Umum) yang saat ini manfaatnya dirasakan pengusaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk juga sudah mengantisipasi kebutuhan untuk kendaraan listrik, dan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap,” jelas Ali.





Secara umum kondisi kelistrikan nasional sudah memadai. Apabila dalam kurun waktu beberapa tahun yang lalu sering terjadi pemadaman listrik, sejak rasio elektrifikasi nasional sudah mencapai di atas 97% (saat ini kondisi faktual 98,30%), maka praktis sudah tidak ada lagi pemadaman listrik, baik secara bergilir ataupun pemadaman total di satu daerah. “Biasanya pemadaman listrik dilakukan dengan alasan pemeliharaan di satu wilayah regional, tetapi hal tersebut dilakukan secara berkala dan disertai dengan pemberitahuan,” papar Agung.





Menurut Agung, bagaimana para milenial BUMN melalui PLN dan anak-anak perusahaan, bekerja dalam suasana yang cozy, dinamis, serta mencerminkan kepedulian satu sama lain. Dalam suasana bekerja yang nyaman dan tetap mengedepankan kebutuhan para milenial yang siap bersaing di era Industry 4.0 ini, para milenial PLN berbagi informasi yang menggambarkan 70% jajaran yang berkarya terdiri dari para milenial. PLN juga merupakan BUMN dengan aset terbesar yang harus dijaga para generasi muda penerus bangsa.





Pada kesempatan ini dijelaskan juga bagaimana para telenta muda di PLN menikmati posisinya sebagai insan manusia seutuhnya, yang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya, yaitu selain menjadi profesional di kantor, melainka mereka juga memiliki kegiatan sosial yang tinggi dan memandang God as Stakeholder, sehingga PLN juga memiliki wadah yang namanya Employee Volunter Program, atau relawan PLN.





Kegiatan yang dilakukan mulai dari berpartisipasi pada Papua Terang, ikut pemulihan pasca bencana, membantu panti jompo dan sejumlah aktifitas CSR lainnya. Sehingga semangat energi optimisme PLN dalam karya PLN Terbaik dapat mendeklarasikan semangat, perusahaan masa depan adalah PLN.





Ali menekankan, keberadaan energi listrik tidak perlu dipertanyakan lagi, karena listrik telanjur melekat dan menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang sudah berlangsung saat ini dan diperkirakan akan demikian juga beberapa tahun bahkan puluhan tahun ke depan, tidak hanya untuk rumah tangga, energi listrik diaplikasikan pada berbagai bangunan hotel dan apartemen yang berkembang pesat, juga untuk mendukung berbagai program infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, pembangunan sejumlah pembangkit listrik baik bertenaga batubara dan juga yang mengandalkan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), serta kebutuhan berbagai kendaraan listrik, kereta api listrik, dan juga kereta ringan sampai kereta moda raya transportasi (Mass Rapid Transit – MRT).





Kendati hampir seluruh perangkat rumah saat ini harus menggunakan daya listrik, tetapi masih ada sejumlah peralatan rumah tangga yang belum sepenuhnya dapat mengaplikasikan perlengkapan listrik, seperti misalnya kompor listrik. Padahal menurut Ali, selain ramah lebih lingkungan, menggunakan kompor listrik juga akan terhindar dari resiko in-efisiensi, terutama karena menggunakan kompor gas berarti meningkatkan jumlah gas yang harus disubsidi pemerintah.





Itulah sebabnya dalam kesempatan berbagi pengalaman dengan para milenial di Unair, ia juga menggambarkan, bekerja di BUMN PLN tidak hanya bertujuan membantu program pemerintah melistriki seluruh Indonesia, tetapi juga dilakukan dengan berbagai cara mulai dari beraktifitas kerja di kantor, sampai menjadi pasukan garda terdepan dalam pemulihan pasca bencana, terjun dan aktif dalam berbagai program sosial, hingga terlibat secara aktif dalam kegiatan 3K (Health, Safety, and Environment) yang secara langsung bersentuhan dengan kegiatan sehari-hari masyarakat seperti menangani gangguan listrik akibat permainan layang-layang, atau membantu penebangan pohon untuk mencegah terjadinya arus pendek (kesetrum).





Bekerja di PLN berarti turut menjaga komitmen bersama dan menciptakan kondisi listrik nasional secara efisien dan kondusif. Melalui partisipasi aktif yang tidak hanya melulu bercerita soal bagaimana bekerja di sektor pembangkitan, transmisi dan distribusi, tetapi melalui program ini para talenta milenial PLN bercerita bagaimana bekerja di PLN bukan hanya sebagai tempat mencari upah, melainkan soal makna. Bagaimana pekerjaan melistriki Nusantara sangat berpengaruh terhadap hajat hidup masyarakat banyak.





“Kami menantang para talenta muda PLN yang akan menjadi garda terdepan, dan juga para pemimpin perusahaan ini di masa depan, mempersiapkan diri mereka melalui segudang prestasi dan minat kerja. Kami juga menawarkan berbagai bentuk beasiswa dan kesempatan magang bagi talenta berbakat, juga kesempatan mengikuti pelatihan dalam negeri dan internasional, kesempatan menjadi para pembicara di even nasional dan internasional, serta berbagai peluang pengembangan kompetensi diri untuk mengasah kemampuan dan intelengensia, diharapkan menjadi daya tarik bagi para akademia, turut berpartispasi membangun Indonesia menjadi lebih baik,” jelas Ali dengan uraian yang panjang.





Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/management/pln-berburu-talenta-di-job-fair-universitas-airlangga-surabaya





kost anda kotor dan tidak sempat membersihkannya? serahkan kepada kami jasa bersih kos jogja


Download >>

PLN akan terbitkan global bond US$ 1,5 miliar pertengahan tahun ini


JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki target 99,9% elektrifikasi pada tahun ini. Guna mencapai target tersebut PLN rencananya akan menerbitkan obligasi global atau global bond.





"Saya kira pertengahan tahun ini," jelas Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto di Hotel Dharmawangsa, Senin (5/3).





Sarwono menyebutkan nilai global bond yang akan diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan PLN mencapai US$ 1,5 miliar. Termasuk untuk pembiayaan program pembangkit listrik 35 gigawatt dan transmisi listrik.





Sayangnya Sarwono enggan menyebutkan secara pasti kapan global bond akan diterbitkan. Hingga saat ini, pembiayaan masih dilakukan menggunakan kas perusahaan.





Di saat yang bersamaan, Sarwono juga menjelaskan bahwa kinerja PLN tahun lalu masih cukup bagus. Meskipun dia tak menampik ada penambahan beban produksi pada tahun lalu karena pelemahan kurs rupiah.





Dia juga menyebutkan PLN masih mampu mencetak laba. Meskipun dia belum mau menyebutkan laba perusahaan. Sebab hingga Maret 2019 ini proses audit belum selesai. "Masih menunggu ini masih audit," ujar dia.





Sumber : https://industri.kontan.co.id/news/pln-akan-terbitkan-global-bond-us-15-miliar-pertengahan-tahun-ini





Reporter: Benedicta Prima 
Editor: Yudho Winarto





Rumah anda kotor dan tidak sempat dibersihkan? klik jasa bersih rumah jogja untuk solusi terbaik


Download >>

Update App