KlinKlin Indonesia merupakan jasa cleaning service panggilan no.1 di Indonesia. Kami melayani jasa bersih kost Bandung, jasa bersih rumah Bandung dan cleaning service Bandung. Cabang kami tersebar di berbagai wilayah seperti cleaning service jakarta, bandung, jogja, surabaya, malang, semarang, balikpapan, bontang dan lainnya. Hubungi 085877678008
Showing posts with label keuangan. Show all posts
Showing posts with label keuangan. Show all posts

Inilah lima besar bank yang menawarkan bunga deposito tertinggi


JAKARTA. Bunga deposito berangsur turun mengikuti bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang melandai. Toh begitu, simpanan deposito perbankan tetap menjadi primadona membiakkan dana.





Ingin menyimpan dana di deposito? Silakan banding-bandingkan penawaran bunga deposito perbankan berikut ini.





Berdasarkan data Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia per 21 Agustus 2019, Bank Mayora memberi penawaran bunga deposito paling tinggi pada deposito tenor 1 bulan dan 3 bulan.





Untuk deposito tenor 1 bulan, Bank Mayora memberi bunga 6,75%. Diikuti Bank BTN dengan bunga 6,4%.





Kemudian deposito tenor 3 bulan, Bank Mayora dan Bank ICBC Indonesia paling tinggi tawaran bunganya yakni sama-sama sebesar 6,63%. Selanjutnya Bank Mandiri dengan bunga 6,51%.





Pada deposito tenor 6 bulan, ICBC Indonesia memasang bunga paling tinggi yakni 7,25%.





Lalu deposito 12 bulan, penawaran tertinggi datang dari Bank UOB Indonesia dengan bunga 6,95%.





Berikut lima besar bank yang memberi penawaran bunga deposito paling tinggi yang datanya dihimpun PIPU per 21 Agustus 2019:





Deposito 1 Bulan
BANK MAYORA6,75 %
BANK TABUNGAN NEGARA6,40 %
BANK ICBC INDONESIA6,38 %
BANK CIMB NIAGA6,25 %
BANK MEGA6,25 %
  
Deposito 3 Bulan
BANK MAYORA6,63 %
BANK ICBC INDONESIA6,63 %
BANK MANDIRI6,51 %
BANK CIMB NIAGA6,50 %
BANK OCBC NISP6,50 %
  
Deposito 6 Bulan
BANK ICBC INDONESIA7,25 %
BANK OCBC NISP6,75 %
BANK MAYORA6,63 %
BANK DBS INDONESIA6,63 %
BANK CIMB NIAGA6,50 %
  
Deposito 12 Bulan
BANK UOB INDONESIA6,95 %
BANK MAYORA6,63 %
BANK OCBC NISP6,50 %
BANK CIMB NIAGA6,50 %
BANK ICBC INDONESIA6,38 %




Sumber: PIPU per 21 Agustus 2019





Sumber : https://keuangan.kontan.co.id/news/inilah-lima-besar-bank-yang-menawarkan-bunga-deposito-tertinggi
Reporter: Khomarul Hidayat 
Editor: Komarul Hidayat





apakah anda ingin membersihkan rumah atau kost anda namun tidak memiliki waktu luang? serahkan kepada kami, klik jasa bersih rumah dan kost jogja untuk solusi terbaik


Download >>

Kembali gelar pameran properti, BTN targetkan salurkan KPR Rp 5 triliun


JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terus memacu kinerja bisnis kredit pemilikan rumah (KPR). Kali ini, bank spesialis kredit perumahan tersebut kembali mengggelar Indonesia Properti Expo (IPEX). BTN mengincar nilai KPR sebesar Rp 5 triliun dari ajang pameran properti tahunan tersebut.





Direktur Utama Bank BTN Maryono meyakini kondisi pada semester dua tahun ini menjadi lahan subur bagi sektor properti. Menurutnya, gelaran IPEX menjadi langkah strategis untuk memanfaatkan kondisi tersebut, terutama dalam memacu kinerja lini KPR perseroan.





“Pada semester dua ini kami melihat berbagai komponen yang mendukung sektor properti seperti suhu politik yang relatif stabil usai pemilu, melonggarnya suku bunga, hingga banyak proyek infrastruktur yang selesai atau akan dituntaskan tahun ini. Kami meyakini kondisi tersebut dibarengi dengan aksi promosi yang kami lakukan, akan membuat masyarakat lebih optimistis dalam mencari hunian dan target KPR dalam IPEX ini senilai Rp 5 triliun akan tercapai,” jelas Maryono dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Sabtu (27/7).





Adapun, nilai izin prinsip KPR tersebut terdiri atas Rp 4,5 triliun dari segmen KPR non-subsidi dan sisanya KPR subsidi. Properti yang dipamerkan di IPEX pun beragam mulai dari rumah susun, rumah tapak, ruko, kios, kondominium, hingga kondotel. Harga hunian yang ditawarkan juga bervariasi mulai dari Rp 135 juta hingga Rp 5 miliar dengan lokasi tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.





Hingga Juni 2019, BTN mencatatkan penyaluran KPR tumbuh 21,53% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 188,82 triliun dari Rp 155,36 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah, per 30 Juni 2019, Bank BTN juga telah menyalurkan kredit perumahan untuk 424.863 unit rumah atau senilai Rp 36,42 triliun.





Kinerja positif tersebut turut disumbang berbagai capaian produk KPR BTN. Di antaranya, realisasi KPR Gaess dari Januari-Juni 2019 adalah sebesar Rp 4,2 trilliun atau setara dengan 12.187 unit. Terhitung sejak produk KPR Gaess yang dirilis awal Oktober 2018 lalu total realisasi KPR sampai dengan bulan Juni 2019 telah mencapai Rp 7,2 tilliun dengan total unit sebanyak 21.327 unit.





Sementara itu, perolehan izin prinsip KPR lewat portal www.btnproperti.co.id makin melejit. Maryono menjelaskan, realisasi KPR melalui website tersebut untuk periode Januari hingga Juni 2018 tercatat sebesar Rp 1,4 trilliun atau setara dengan 4.027 unit kemudian pada periode Januari–Juni 2019 menjadi sebesar Rp 1,8 trilliun atau setara dengan 5.128 unit.





“Kenaikan pencapaian realisasi KPR Online periode bulan Januari–Juni 2019 dibandingkan tahun 2018 adalah sebesar 30,25%, ini perolehan yang sangat baik karena kami memiliki fitur transactional booking fee, pemantauan proses KPR dan lain sebagainya yang memudahkan nasabah,” kata Maryono.





Penjualan properti online yang pencapaiannya tak kalah menarik dicatatkan oleh www.rumahmurahbtn.co.id. Portal penjualan rumah lelang Bank BTN ini meraih animo peminat yang tinggi. Maryono mengungkapkan peminat rumah lelang mencapai lebih dari 5.000 peminat, sebagian besar memilih skema lelang dan KPR untuk memiliki properti tersebut .





Adapun jumlah unit yang berhasil dijual meningkat secara tahunan. Per Januari hingga Juni 2018 jumlah unit yang terjual adalah sebanyak 290 unit dengan nilai sebesar Rp 77,2 miliar sedangkan untuk tahun ini dari Januari hingga Juni 2019 tercatat sebanyak 759 unit dengan nilai penjualan yang dibukukan sebesar Rp 118 miliar.





Pada gelaran IPEX BTN ke-18 tersebut, Bank BTN juga menawarkan banyak kemudahan bagi calon debitur. Di antaranya seperti suku bunga KPR yang ditawarkan mulai dari 6,99% fixed rate (tetap) 1 tahun dengan gimmick marketing bebas biaya provisi, biaya bebas administrasi, dan diskon biaya asuransi jiwa sebesar 20%.





Pada IPEX ini, Bank BTN juga merangkul pengembang untuk meraih program promo yang menarik. Di antaranya untuk pengembang rumah KPR Non-Subsidi yang memberikan subsidi bunga kurang lebih 2,00% selama 1 tahun atau lebih akan menikmati keringanan uang muka sebesar 0%. “Uang muka mulai dari 0% kami khususkan bagi pegawai negeri atau aparatur sipil negara, TNI, dan Polri yang memiliki payroll di Bank BTN,” kata Maryono.





Kemudian, Bank BTN juga menawarkan tenor KPR maksimal hingga 30 tahun. Sementara, tenor Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) ditawarkan sampai dengan maksimal 20 tahun. Promo yang menarik juga ditawarkan bagi segmen menengah ke bawah yang berminat untuk memiliki rumah subsidi. Gimmick marketing yang ditawarkan antara lain terbebas dari biaya administrasi, biaya provisi jika mengajukan fasilitas KPR BTN subsidi selama pameran berlangsung.





Para calon nasabah juga diberikan kemudahan untuk mendapatkan fasilitas KPR meskipun berusia 18 tahun. Syaratnya, calon debitur muda ini sudah bekerja selama minimal 1 tahun dengan pendapatan tetap dan payroll di Bank BTN.





Persyaratan lain yakni instansi tempatnya bekerja sudah menjalin perjanjian kerjasama dengan Bank BTN. Sehingga, nasabah dapat mendapatkan rekomendasi dari perusahaannya untuk mengajukan KPR ke Bank BTN. “Kami membuka diri ke seluruh lapisan masyarakat dengan produk KPR yang diracik sesuai dengan kemampuan masyarakat, termasuk para milenial melalui KPR Gaess yang sudah diluncurkan pada bulan Oktober tahun lalu,” kata Maryono.





Sumber : https://keuangan.kontan.co.id/news/kembali-gelar-pameran-properti-btn-targetkan-salurkan-kpr-rp-5-triliun
Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang 
Editor: Komarul Hidayat





liburan di kost akan terasa lebih nyaman jika ruangan kamu bersih dan rapi, tapi mager? jangan khawatir klik jasa bersih kost jogja untuk solusi terbaik






Download >>

Apakah mata uang euro masih lebih banyak dilirik dibanding dollar AS?


JAKARTA. Mata uang euro masih cukup mendominasi dibandingkan dollar Amerika Serikat. Mengutip Bloomberg, Jumat (10/5), pukul 22.26 WIB berada di level 1,1242 atau menguat 0,24%.





Analis Monex Investindo Futures, Dini Nurhadi Yasyi mengatakan beberapa data ekonomi di kawasan Eropa masih lebih unggul dari data ekonomi Amerika Serikat (AS). Seperti data neraca dagang di Jerman naik dibanding yang diperkirakan.





Data pembayaran khusus juga naik dari 0,2% menjadi 0,3%. Meskipun ada juga beberapa data ekonomi negatif di Perancis dan Italia.





Sementara data ekonomi CPI di AS hari ini turun dari 0,4% dari 0,3%. Dan memanasnya perang dagang antara AS-China jadi katalis utama turunnya pamor dollar AS.





"Jika pairing gagal konsisten menembus ke atas 1,1250, potensi pelemahan EUR/USD akan menguji level 1,1210 sebelum mengincar area 1,1190. Sentimen negatif dari outlook perlambatan ekonomi di zona Euro akhir-akhir ini juga diperkirakan masih menjadi katalis penggerak," ujar Dini.





Dini memproyeksi pairing EUR/USD akan bergerak di rentang support 1,1210 - 1,1190 - 1,1170. Dan rentang resistance 1,1250 - 1,1280 - 1,1300.





Sumber : https://investasi.kontan.co.id/news/apakah-mata-uang-euro-masih-lebih-banyak-dilirik-dibanding-dollar-as





Reporter: Jane Aprilyani 
Editor: Yoyok





rumah berantakan, kotor, dan kurang nyaman? klik cleaning service rumah jogja untuk mendapatkan solusi terbaik


Download >>

CIMB Niaga Dukung Penerapan Keuangan Berkelanjutan


PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mendukung upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerapkan keuangan berkelanjutan pada industri jasa keuangan, termasuk perbankan.





Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga, Fransiska Oei, mengatakan, upaya yang dilakukan CIMB Niaga antara lain terus meningkatkan kapasitas para leaders dan mitranya agar dapat menerapkan keuangan berkelanjutan dalam kegiatan usahanya.





Menurutnya, sustainability merupakan isu penting yang harus menjadi perhatian bersama. Karena itu, CIMB Niaga mengajak semua pihak, termasuk nasabah dan para mitra, untuk aktif dalam inisiatif ini. Prinsip sustainability memastikan bahwa selain aspek ekonomi, juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan dalam berperilaku dan berkegiatan usaha.





"Hal tersebut dapat menciptakan dampak positif dan mewariskan bumi yang asri bagi generasi mendatang,”ujarnya.





CIMB memasukkan penerapan sustainability sebagai salah satu dari 5 pilar strategi usaha jangka menengahnya, atau yang biasa disebut “Forward23”. Oleh karena itu, penerapan keuangan berkelanjutan, juga mengacu pada framework sustainability dari holding.





Fransiska menjekaskan, berbagai kebijakan internal CIMB Niaga juga selaras dengan inisiatif keuangan berkelanjutan yang diamanatkan oleh regulator. Dari sisi penyaluran kredit kepada debitur, misalnya, CIMB Niaga senantiasa memperhatikan pemenuhan syarat-syarat terkait Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan peringkat PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup. Sedangkan untuk nasabah perusahaan kelapa sawit, CIMB Niaga juga memperhatikan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) atau Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).





“Kami juga telah menerapkan kebijakan green office dengan mengaplikasikan gaya hidup dan budaya kerja yang ramah lingkungan melalui Smart Spending Policy bagi semua karyawan," jelasnya. Hal tersebut berhasil meningkatkan efisiensi dalam penggunaan kertas dan pengurangan karbon emisi dari penggunaan listrik.





Editor: Eva Martha Rahayu





Sumber :
https://swa.co.id/swa/trends/management/cimb-niaga-dukung-penerapan-keuangan-berkelanjutan





kost anda kotor dan tidak sempat membersihkannya? serahkan kepada kami jasa bersih kos jogja


Download >>

Laporan IFC: Minat Investor bagi 'Investasi Berdampak' Dapat Mencapai $ 26 Triliun


Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh IFC -- bagian organisasi dari Bank Dunia dan anggota Kelompok Bank Dunia, minat investor terhadap “Impact Investing” atau investasi yang memberikan dampak sosial positif disamping keuntungan finansial yang kuat (“Investasi Berdampak”) dapat mencapai $ 26 triliun.





Hingga saat ini, laporan yang berjudul “Creating Impact: The Promise of Impact Investing” ini merupakan kajian yang paling mandalam mengenai potensi pasar global dari Investasi Berdampak.





Terdapat potensi dana hingga $ 268 triliun dari berbagai aset keuangan institusi dan rumah tangga dari seluruh dunia yang dapat disalurkan untuk investasi ini. Laporan menyatakan bahwa jika 10% dari potensi dana ini disalurkan untuk investasi yang berfokus pada perbaikan kondisi sosial dan lingkungan, maka akan tersedia pendanaan untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan (“Sustainable Development Goals”) yang pada saat yang bersamaan juga memfasilitasi kondisi rendah karbon di masa depan.





Tumbuhnya permintaan Investasi Berdampak, sebagian merupakan refleksi dari perubahan kondisi demografi. Menurut Accenture, di Amerika bagian utara saja terdapat paling tidak $ 30 triliun kekayaan yang akan di transfer dalam beberapa dekade mendatang dari generasi “Baby Boomers” ke generasi X dan milenial. Investor generasi muda semakin cenderung memilih strategi investasi berlatar sosial dan lingkungan, dan mau berinvestasi dalam nilai yang besar.





“Semakin banyak investor – termasuk generasi muda – yang menginginkan agar investasi mereka disalurkan ke dalam pendanaan yang memiliki dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan” ujar CEO IFC, Philippe Le HouĂ©rou, dalam keterangan tertulisnya, seraya menambahkan, “Kami memiliki peluang historis untuk menumbuhkan pasar ini – dan ini merupakan berita baik bagi planet dan berbagai komunitas di seluruh dunia”.





Di pasar saham dan obligasi, laporan memperkirakan bahwa minat investor dapat mencapai $ 21 triliun. Selain itu, terdapat tambahan $5 triliun yang dapat berasal dari perusahaan investasi (Private Equity), hutang non pemerintah dan modal ventura. Realisasi dari potensi ini akan tergantung pada tersedianya peluang dan kendaraan investasi yang memungkinkan investor untuk memperoleh dampak serta keuntungan finansial, secara berkelanjutan.





IFC merupakan salah satu investor terlama dan terbesar dalam hal Investasi Berdampak, yang menunjukkan bahwa melakukan investasi yang memiliki dampak pembangunan yang signifikan dan pada saat yang bersamaan menghasilkan keuntungan finansial yang kuat, adalah suatu hal yang dapat dilaksanakan. Secara rata-rata, tingkat pengembalian riil investasi ekuitas IFC, sebanding dengan tingkat pengembalian pada indeks MSCI bagi pasar negara berkembang dari tahun 1988 hingga 2016.





Sepanjang sejarahnya, IFC telah memobilisasi investor yang memiliki pemikiran yang serupa untuk berkolaborasi dalam merubah tataran investasi. Pada tahun 2003, IFC telah membantu perbankan internasional untuk mendirikan prinsip ekuator (Equator Principles), yang kemudian menjadi tolak ukur global yang paling teruji dan terimplementasikan bagi pembiayaan proyek berkelanjutan di negara berkembang. Baru – baru ini, IFC – berkolaborasi dengan institusi keuangan lainnya - telah mengenalkan satu set Prinsip-prinsip Operasi untuk Manajemen Dampak (Operating Principles for Impact Management) –sebuah standar pasar yang dapat membantu mencapai tingkat disiplin dan transparansi yang sama dengan Prinsip Ekuator pada pembiayaan proyek.





Sumber :
https://swa.co.id/swa/listed-articles/laporan-ifc-minat-investor-bagi-investasi-berdampak-dapat-mencapai-26-triliun





jika anda membutuhkan jasa bersih kost jogja, silahkan klin disini untuk solusi terbaik


Download >>

Cadangan devisa akhir Maret 2019 naik menjadi US$ 124,5 miliar


JAKARTA. Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Maret 2019 meningkat menjadi US$ 124,5 miliar. Angka tersebut naik US$ 1,2 miliar dari posisi bulan sebelumnya yang tercatat US$ 123,3 miliar.





"Peningkatan cadev dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas dan penerimaan valas lainnya," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam rilis resmi yang dikutip Kontan.co.id, Senin (8/4).





Posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan tujuh bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.





BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI memandang cadev tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik.





Peningkatan cadev ini sesuai dengan perkiraan beberapa ekonom yang sempat ditanyai Kontan.co.id. 





Ekonom Bank Permata Josua Pardede misalnya, memperkirakan cadev Maret 2019 akan di kisaran US$ 124,5 miliar hingga US$ 125,5 miliar. 





Kenaikan didorong oleh masuknya investasi ke dalam negeri baik melalui investasi langsung, saham maupun surat berharga negara (SBN).





Pada kisaran yang mendekati, ekonom Asia Development Bank Institute (ADBI) Eric Sugandi juga memprediksi posisi cadev sebesar US$ 125 miliar.





Sumber :
https://nasional.kontan.co.id/news/cadangan-devisa-akhir-maret-2019-naik-menjadi-us-1245-miliar
Reporter: Benedicta Prima 
Editor: Herlina Kartika





kost berantakan, kotor, dan kurang nyaman? klik jasa bersih kost jogja untuk mendapatkan solusi terbaik


Download >>

Sebanyak 776 BPR belum penuhi ketentuan modal inti, ini strategi Perbarindo


JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dengan modal inti di bawah Rp 6 miliar untuk memperkuat permodalannya agar kapasitas dalam menjalankan bisnis semakin lebar. Maklum, kini tantangan BPR semakin besar terutama dengan perkembangan teknologi digital dan kehadiran financial technology (fintech).





Menurut data OJK, total BPR saat ini sebanyak 1.597 unit. Dari jumlah itu, baru 52 BPR yang masuk kategori usaha (BPRKU) 3 dengan modal inti Rp 50 miliar ke atas, sebanyak 221 kategori BPRKU 2, dan BPRKU 1 dengan modal inti di bawah Rp 15 miliar mencapai 1.324.





Dari BPRKU I tersebut masih terdapat 776 bank dengan modal inti di bawah Rp 6 miliar dan sebanyak 397 bank dengan modal inti di bawah Rp 3 miliar ada 397 bank. 





Padahal berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 5/POJK.03/2015, bank dengan modal inti di bawah Rp 3 miliar diwajibkan memiliki modal inti Rp 3 miliar pada akhir 2019 ini dan modal inti di atas Rp 3 miliar namun belum mencapai Rp 6 miliar harus menambah modal menjadi Rp 6 miliar. Lalu tahun 2024, seluruh modal inti seluruh bank diwajibkan minimal Rp 6 miliar.





Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) menyakini anggotanya yang memiliki modal inti minim masih memiliki waktu untuk mengejar aturan tersebut. 





"Langkah itu itu bisa dilakukan dengan penguatan dari internal. Kalau mereka tidak sanggup bisa mengundang investor baru atau melakukan merger. Masih ada waktu sampai akhir tahun," katanya di Jakarta Jumat (5/4).





Meskipun tidak terpenuhi, Joko bilang, sanksi yang akan dikenakan otoritas bukan menutup operasional BPR terkait melainkan hanya pembatasan wilayah operasional saja.





Meskipun tantangan BPR semakin besar, Perbarindo optimistis BPR masih bisa tumbuh dengan strategi-strategi yang telah disiapkan. Terbukti penyaluran kredit maupun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BPR masih tumbuh dari tahun ke tahun. 





Tahun ini, Perbarindo menargetkan kredit bisa tumbuh sekitar 11%-13% dan DPK tumbuh sekitar 12%.





Di era teknologi digital saat ini, Joko mengatakan BPR harus bisa melakukan transformasi agar bisa tumbuh. Mengingat investasi teknologi dan SDM sangat besar, menurutnya yang harus dilakukan BPR adalah berkolaborasi dengan pihak lain seperti bank umum, vendor IT dan yang lainnya.





Tantangan lain BPR saat ini adalah terkait kualitas asetnya. Rasio non performing loan (NPL) BPR naik dari tahun ke tahun. Per Januari 2019 rasio NPL BPR tercatat mencapai 6,82%. Joko mengatakan, pihaknya kan terus mendorong perbaikan kualitas aset dengan menargetkan NPL di bawah 5% tahun ini.





Dorongan yang akan dilakukan asosiasi terhadap anggotanya untuk menjaga NPL dengan memberikan peningkatan kemampuan terhadap SDM dengan program pelatihan yang terukur dan berjenjan. 
Tahun ini Perbarindo juga akan menyiapkan sertifikasi profesi untuk pejabat eksekutif BPR. "Ini rencananya akan dimulai semester II-2019," kata Joko.





Ayahandayani K, Direktur Penelitian dan Pengaturan BPR Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, pihaknya akan terus mendorong BPR untuk bisa memenuhi aturan mengenai modal inti tersebut. 





"Kami terus memantau dari sisi pengawasan apakah mereka memenuhi dari internal atau dapat menambah modal, kalau dari internal tidak bisa apakah mereka akan mengundang investor baru, atau kalau mereka satu pemegang saham pengendali mereka lebih baik bergabung," jelasnya.





Jika 776 BPR yang memiliki modal inti di bawah Rp 6 miliar belum bisa memenuhi ketentuan permodalan sampai akhir tahun, OJK akan akan membatasi operasi bank terkait. Misalnya tidak bisa lagi melakukan perdagangan valuta asing, tidak bisa melakukan kegiaan terkait ATM dan wilayahnya operasinya akan dibatasi.





Ayahandayani menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan BPR, OJK telah mengeluarkan aturan baru mengenai kualitas aset dan membuka ruang bagi BPR membuka ATM namun harus mengajukan izin terlebih dahulu ke Bank Indonesia (BI).





Sumber :
https://keuangan.kontan.co.id/news/sebanyak-776-bpr-belum-penuhi-ketentuan-modal-inti-ini-strategi-perbarindo
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk 
Editor: Herlina Kartika





apakah anda ingin rumah atau kos anda bersih, namun tidak memiliki waktu untuk membersihkannya? hubungi kami segera cleaning service panggilan jogja







Download >>

Fintech merajai uang elektronik berbasis server, bank hanya 0,2%


JAKARTA. Meski baru seumur jagung, financial technology (fintech) mulai bersaing dengan perbankan, terutama dalam segmen transaksi uang elektronik berbasis server. Uang elektronik dibedakan menjadi dua jenis, yakni berbasis cip dan berbasis server.





“Untuk yang berbasis server memang 99,8% pasar dikuasai oleh nonbank sedangkan sisa 0,2% baru dikuasai bank,” kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Filianingsih Hendarta, Kamis (4/4).





Sementara untuk uang elektronik berbasis cip, Filianingsih bilang pangsa pasar memang masih dikuasai perbankan sebesar 83,3%. Sementara sisa 16,7% baru dikuasai nonbank.





Lembaga nonbank disebutkan Filianingsih juga memiliki lebih banyak pengguna, dan nominal dalam satu kali transaksinya (ticket size). “Pengguna uang elektronik nonbank mencapai 113,5 juta, sementara dari bank sebanyak 60,3 juta. User nonbank juga punya ticket size yang lebih besar, dengan rata-rata Rp 33.000, sedangkan user bank hanya Rp 13.000,” imbuh dia.





Ticket size lembaga nonbank lebih besar lantaran transaksi lebih banyak dilakukan untuk belanja ritel. Sedangkan uang elektronik dari bank lebih banyak digunakan untuk kebutuhan transportasi.





Filianingsih tak merinci berapa volume maupun transaksi uang elektronik yang dilakukan perbankan maupun nonbank. Sementara dari data bank sentral, sejak Januari-Februari 2019 saja, transaksi uang elektronik secara keseluruhan telah mencapai Rp 11,78 triliun.





Sedangkan sepanjang 2018 lalu, tercatat transaksi uang elektronik mencapai Rp 47,19 triliun, melonjak 281,39% (yoy) dibandingkan 2017 dengan nilai transaksi sebesar Rp 12,37 triliun.





Hingga Maret 2019, dari catatan BI sudah ada 36 penerbit uang elektronik berbasis server. Sebelas penerbit berasal dari perbankan. Sedangkan 25 penerbit lainnya adalah dari lembaga non bank.





PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)  terus memacu transaksi uang elektroniknya melalui platform Sakuku. Direktur BCA Santoso Liem bilang, pihaknya terus meningkatkan transaksinya dengan menambahkan fitur yang relevan. Misalnya untuk pembelian data internet, voucer gim, hingga beragam promosi makanan, hingga hiburan.





“Tahun lalu pertumbuhan volume transaksi Sakuku mencapai 175%, sementara pertumbuhan nominalnya mencapai 200% dengan pengguna kurang lebih 700.000,” kata Direktur BCA Santoso Liem saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/4)





Meski demikian, Santoso bilang sejatinya perbankan punya model bisnis yang berbeda dengan fintech ihwal uang elektronik berbasis server tadi. Sebab, perbankan sekadar menyediakan jasa keuangan, bukan menjual barang atau jasa.





Ia memberi contoh transaksi melalui Go Pay atau Ovo misalnya punya basis layanan ride hailing dari Go Jek, dan Grab. LinkAja sebagai platform pembayaran pelat murah pun demikian. Meski ada anggota Himpunan Bank Negara (Himbara), Telkomsel yang jadi ujung tombaknya dengan dengan menyediakan data internet.





“Ada sedikit perbedaan model bisnis, Sakuku tidak menyediakan barang karena basisnya kami bekerja sama dengan nasabah. Sementara perusahaan teknologi seperti Go Pay, OVO setidaknya menyediakan jasa, termasuk dari Himbara yang vehicle-nya cenderung ada di Telkom,” papar Santoso.





Selain bank skala nasional, bank daerah pun tak mau ketinggalan. PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Selatan dan Babel juga tengah menyiapkan platform uang elektronik berbasis server yang dapat digunakan kelak melalui platform QR code.





“Kami sedang merencanakan untuk e-money server based, sembari menunggu standardisasi QR code dari Bank Indonesia,” kata Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prawiro Argo kepada Kontan.co.id.





Sedangkan hingga Maret, uang elektronik berbasis cip milik BPD Sumatra Selatan dan Babel bertajuk BSB Cash telah tersebar sebanyak 65.552 kartu. Dengan nilai transaksi per bulannya rata-rata senilai Rp 200 juta. Antonius bilang tahun ini pertumbuhan uang elektronik milik BPD Sumatra Selatan dan Babel ditargetkan mencapai 25%.





Sebelumnya, Danu Wicaksana, CEO PT Fintek Karya Nusantara (Finraya) sebagai pengelola LinkAja menyatakan saat ini semua uang elektronik berbasis server milik perusahaan pelat merah telah bermigrasi ke LinkAja.





“Saat ini kami sudah melakukan migrasi, sehingga e-money server based tersebut sudah tidak aktif lagi,” kata CEO PT Fintek Karya Nusantara (Finraya) Danu Wicaksana kepada Kontan.co.id.





Melalui migrasi ini, Unikqu milik PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), T-Bank dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan e-cash punya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan T-Cash milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah rampung bermigrasi ke LinkAja oleh PT Fintek Karya Nusantara (Finraya) sebagai pengelola.





Selanjutnya, Danu bilang juga akan mengintegasikan platform QR milik anggota Himbara tadi. Yaitu Yap milik BNI, My QR dari BRI, dan Mandiri Pay punya Bank Mandiri.





Sumber :
https://keuangan.kontan.co.id/news/fintech-merajai-uang-elektronik-berbasis-server-bank-hanya-02
Reporter: Anggar Septiadi 
Editor: Wahyu Rahmawati





cleaning service panggilan jogja terbaik dengan layanan memuaskan dan harga terjangkau, hubungi kami segera







Download >>

Kegigihan Jadi Kunci Inna Chandika Berkarir di Tokopedia


Berlatarbelakang bidang keuangan, Inna Chandika, yang kini menjabat sebagai Vice President of Merchants Tokopedia, sempat mengambil kesempatan menjadi Chief of Staff. Posisi tersebut tentunya berbanding terbalik dengan ia pelajari selama perjalanan pendidikan dan karirnya. Bagaimana ceritanya?





Sebelum berkarir di Tokopedia, Inna bergabung selama 8 tahun di Morgan Stanley, Singapura. Ia masuk sebagai Analis pada tahun 2009 hingga mencapai puncak karirnya di perusahaan tersebut sebagai Vice President selama setahun, yakni 2016-2017.





Kepada SWA Online ia bercerita, “Orang biasanya karir pertama bergantung dari bidang kuliah. Jadi, saya kuliah di bidang akuntansi, kemudian otomatis setelah lulus kuliah saya masuk perbankan. Karena kuliah di Singapura, saya bekerja di Bank Morgan Stanley di mana saya mulai karir perbankan saya di investment banking.”





Wanita lulusan Singapore Management University ini menyampaikan bahwa masa awal kerjanya, ia banyak beraktivitas di depan komputer. Bersama Morgan Stanlay Inna banyak bekerja sama dengan perusahaan besar yang ingin masuk pasar bursa. “Salah satu proyek saya adalah IPO RS Mitra Keluarga,” kenang Inna.





Selama beberapa tahun terakhir di bidang perbankan, Inna melihat ternyata potensi ekonomi di Indonesia luar biasa, makanya banyak investor asing melirik Indonesia. Hal ini kemudian membuat Inna tertarik kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Tokopedia pada tahun 2017.





“Saat pertama kali berbincang dengan orang-orang di Tokopedia, saya merasakan perusahaan ini misinya bukan hanya bisnis saja, tapi punya visi misi jauh lebih besar, yakni membuat Indonesia lebih baik,” ungkap Inna yang mengawali karir di Tokopedia sebagai AVP of Corporate Finance.





Ia merasa di Indonesia banyak sekali pelaku bisnis baru, tapi ternyata dari segi kualitas sama bagusnya dengan merk yang besar. Hal itu yang membuat Tokopedia selalu mengangkat merek lokal.





Inna menekankan bahwa kegigihan adalah poin penting yang ia pegang dalam berkarir. Apalagi, ia menghadapi perubahan saat berpindah dari perusahaan besar yang sudah stabil ke sebuah startup yang lebih dinamis. “Dulu selalu ada tantangan-tantangan tertentu, tapi begitu masuk startup, tantangannya lebih luar biasa dan lebih cepat lagi,” ungkapnya.





Morgan Stanley merupakan perusahaan yang sudah cukup lama berjalan, sehingga dari segi prosedur dan proses bisnis sudah tertata dengan baik. Hal ini tentu berbeda dengan Tokopedia sebagai perusahaan baru. Bagi Inna, Unicorn tempatnya bekerja itu merupakan perusahaan hypergrowth yang pertumbuhannya luar biasa. “Saat saya join, jumlah Nakama kami 1200 orang. Sekarang kami di 3900 orang,” tutur Inna menyebutkan jumlah karyawan Tokopedia yang biasa disebut Nakama (teman).





Tata prosedur yang ia dapat dari Morgan Stanley kemudian Inna bawa ke Tokopedia. Inna banyak berperan di penataan operasional Tokopedia, khususnya di bidang keuangan.





Bagaimana kemudian Inna dapat menjabat sebagai Chief of Staff? Ia menjelaskan, “Saya masuk Tokopedia di Corporate Finance yang masih menyambung bidang keuangan. Setelah itu, saya mendapat tantangan baru menjadi Chief of Staff karena di hyper-growth company, dengan menunjukkan kegigihan dan juga mau belajar yang baru, akan selalu otomatis akan ada peluang baru. Kenapa bisa ada peluang baru, karena kami dalam pertumbuhan yang sangat luar biasa.”





Saat menjadi Chief of Staff, Inna banyak belajar hal baru, salah satunya adalah komunikasi. Sebelumnya, ia hanya berkomunikasi dengan angka, namun kini Inna harus bisa berkomunikasi dengan Nakama.





Untuk terus meningkatkan kompetensi dalam berkarir, Inna mendapatkan ilmu dari membaca. Ia merasa dirinya masih memiliki banyak improvement area, jadi ia banyak membaca tentang manajemen dan komunikasi.





“Namun, teori kalau tidak diterapkan hanya akan menjadi sekadar teori,” tegas Inna. “Jadi aspek kedua yang saya lakukan yakni menerapkan pelajaran yang sudah saya baca. Di mana saya sendiri sangat menyadari bahwa Nakama sering sharing yang jujur dan growth mindsetnya ada.”





Inna merasa senang berkarir di Tokopedia. Ke depan, ia ingin bersama perusahaan tersebut ikut berusaha mewujudkan pemerataan ekonomi di Indonesia. “Jakarta gaji paling besar, akses ke barang paling mudah, dan harga paling murah. Di luar Indonesia malah kebalikannya, makanya dari Tokopedia mencoba terus melakukan kemajuan lewat inovasi,” tutup Inna.





Sumber :
https://swa.co.id/youngster-inc/youngsterinc-professional/kegigihan-jadi-kunci-inna-chandika-berkarir-di-tokopedia





kantor anda membutuhkan jasa layanan pembersihan yang hemat? klik jasa cleaning service jogja untuk solusi terbaik


Download >>

Cara PermataBank Dorong Generasi Muda Melek Keuangan


Menurut Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf), Indonesia didominasi oleh generasi millenial dengan rata-rata 80% dari 1,6 juta industri kreatif yang ada. Para pelaku ekonomi kreatif rata-rata di usia 20 sampai 40 tahun dengan berbagai macam bidang usaha yang mereka geluti, termasuk diantaranya karya seni.





Generasi milenial dianggap sebagai generasi yang memiliki sudut pandang yang kritis dan kreatif, serta memiliki pemikiran yang tajam dalam melihat banyak hal dan dalam memaknai sesuatu, termasuk salah satunya soal uang.





Berkaitan dengan hal tersebut, PermataBank secara konsisten menginisiasi acara #BicaraUang Creator Fest 2019 yang sudah dilakukan tiga kali berturut-turut sejak tahun 2017 dengan tiga kategori kompetisi yakni film pendek, fotografi dan ilustrasi.





Tujuannya untuk mewadahi generasi muda di seluruh Indonesia yang passionate untuk mulai berani berbicara finansial dan menuangkannya ke dalam sebuah karya yang menghibur secara visual, serta dapat mengedukasi mengenai permasalahan finansial lewat cara yang kreatif.





”Kami ingin inisiatif-inisiatif ini dapat terus mengedukasi secara luas, khususnya generasi milenial agar kita semua dapat memaknai permasalahan finansial secara lebih open minded. Kami ingin banyak generasi muda punya wadah untuk menuangkan kreatifitas dalam memaknai keuangan,” papar Ivy Widjaja, Head of Customer Segmentation & Marketing, PermataBank.





Mentor-mentor yang hadir pun di antaranya seperti Anton Ismael (Fotografer), Yandy Laurens (Film Maker). dan Muklay (Illustrator Artist). Muklay menyebutkan bahwa kriteria pemenang kategori ilustrasi ini dilihat dari cerita dibalik ilustrasi yang dibuat dan harus bisa melakukan proses manual selain digital.





Anton menambahkan, kriteria pemenang kategori fotografi harus dilihat dari konten yang dibawa. Yandy pun menyaratkan bahwa kriteria pemenang di kategori film pendek sebisa mungkin untuk tidak menggurui dan harus lebih empati.





Rangkaian acaranya meliputi Creator Hunt pada 31 Maret-31 Mei untuk pencarian bakat creator, lalu Creator Camp pada 24 Juni-31 Juli untuk camp dan coaching bagi 30 orang creator yang terpilih, dan yang terakhir adalah Creator Fest pada 14-15 Agustus dimana para creator memiliki kesempatan untuk memamerkan, mempresentasikan, dan prosesi lelang hasil dari beberapa karya mereka untuk disumbangkan ke badan amal kemanusiaan.





Sumber :
https://swa.co.id/swa/trends/cara-permatabank-dorong-generasi-muda-melek-keuangan





Editor : Eva Martha Rahayu





ingin bersih-bersih namun tidak mempunyai waktu luang? serahkan kepada kami, jasa bersih kost dan rumah jogja


Download >>

Bank Panin resmi naik kelas menjadi bank BUKU IV


JAKARTA. Jumlah bank di tanah air yang masuk katergori bank umum kelompok usaha (BUKU) IV bertambah. PT Bank Pan Indonesia Tbk alias Bank Panin telah resmi naik kelas meramaikan jajaran bank dengan modal inti minimal Rp 30 triliun.





Bank Panin resmi menjadi bank kategori BUKU IV setelah mendapatkan surat penetapan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada awal Maret 2019. "Bank Panin sudah efektif menjadi BUKU IV sejak 1 Maret 2019." ungkap Jasman Ginting, Sekretaris Perusahaan Bank Panin pada Kontan.co.id, Selasa (19/3).





Jasman mengatakan, bank berkode emiten BNPN ini belum memiliki rencana anyar terkait dengan kenaikan kelas tersebut. Hanya yang pasti Bank Panin akan memanfaatkan peluang apapun yang dimiliki oleh perbankan BUKU IV.





Adapun rencana bisnis tahun ini, Bank Panin menargetkan pertumbuhan di kisaran 8%. Target tersebut setara dengan realisasi kredit perseroan akhir tahun lalu yang tumbuh 8,06% secara year on year (yoy) menjadi Rp 151,56 triliun.





Tahun ini, Bank Panin masih akan fokus pada segmen komersial sebagai ujung tombak pembiayaan. Dalam portofolio bank ini tahun lalu, sebanyak 45% memang ada di sektor komersial. Untuk investasi, Jasman menambahkan pihaknya akan terus melakukan pengembangan di sektor IT.





Dengan naik kelasnya Bank Panin, maka jumlah bank BUKU IV saat ini sudah ada enam bank. Sebelumnya sudah ada lima bank yang berjejer di kelas ini yakni Bank BRI, Mandiri, BCA, BNI dan CIMB Niaga.





Sumber : https://keuangan.kontan.co.id/news/bank-panin-resmi-naik-kelas-menjadi-bank-buku-iv
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk 
Editor: Tendi





kost berantakan, kotor, dan kurang nyaman? klik jasa bersih kost jogja untuk mendapatkan solusi terbaik


Download >>

CTI IT Infrastructure Summit 2019 Bahas Manfaat AI Untuk Bisnis


Perkembangan dan manfaat dari Artificial Intelligence (AI) bagi dunia bisnis kian terasa. Lembaga riset Accenture memprediksi AI dapat meningkatkan produktivitas perusahaan sebesar 40% di tahun 2035 serta memberikan Nilai Tambah Bruto di 16 industri sebesar US$14 triliun.





Melalui adopsi AI, nilai profit sharing di industri akan naik sebesar 84% pada sektor pendidikan, 74% pada layanan akomodasi dan makanan, 71% pada konstruksi, 59% pada wholesale dan ritel, serta 55% pada sektor kesehatan. Di industri manufaktur, AI dapat menghemat biaya inventaris keseluruhan sebesar 20%-50% dan mengurangi potensi kesalahan prediksi supply chain sebesar 50%, serta biaya logistik sebesar 5-10%.





Untuk mendukung perkembangan AI dan aplikasinya pada bisnis, PT Computrade Technology International (Grup CTI) tahun ini mengangkat AI sebagai topik utama dalam CTI IT Infrastructure Summit 2019. Konferensi dan pameran tersebut pada tahun ini diberi judul AI for Business.





Konferensi yang memasuki tahun keenam ini menggandeng Aruba Indonesia sebagai Platinum Sponsor, menghadirkan puluhan pembicara dan praktisi bisnis terkemuka serta demo teknologi dan solusi infrastruktur TI dari CTI Technology Center, vendor teknologi dunia, dan mitra bisnis CTI Group. Tahun ini, CTI Group mengundang 10 startup Indonesia di bidang AI yang menampilkan inovasinya kepada para peserta yang hadir.





Teknologi AI sudah akrab dalam kehidupan sehari-hari di antaranya melalui penggunaan virtual assistant dan aplikasi navigasi, hingga kini mulai diadopsi bisnis untuk meningkatkan layanan pelanggan (chatbot), mendeteksi fraud, bahkan memberikan rekomendasi medis.





Rachmat Gunawan, Direktur CTI, mengatakan, meskipun sudah cukup banyak perusahaan yang mulai mengimplementasikan AI, dan menurut riset IDC bahwa Indonesia merupakan negara dengan adopsi AI tertinggi di Asia Tenggara, namun masih banyak pelaku bisnis yang bingung bagaimana mendefinisikan use case AI di perusahaan serta hal yang perlu disiapkan.





“Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami mengumpulkan para ahli di bidang AI maupun profesional bisnis yang sudah berpengalaman dengan teknologi tersebut agar dapat sharing knowledge dan experience mereka kepada seluruh pelaku bisnis yang hadir di CTI IT Infrastructure Summit,” ujarnya.





Menurutnya, tantangan dalam mengadopsi AI di Indonesia antara lain adalah terkait infrastruktur dan penyedia data, dan masih banyak perusahaan di Indonesia yang tidak memiliki planning penerapan AI sampai lima tahun ke depan.





“Lalu kalau dari segi SDM sebenarya tetap akan lebih banyak yang di-hire, daripada di-fire. Karena AI juga membutuhkan orang yang bisa melakukannya,” ujar Rachmat.





Menurut Robert Suryakusuma, Countery Manager Aruba Indonesia, AI mampu mentransformasi dan mengoptimalkan performa bisnis dalam mengelola jaringan, terutama dalam sisi keamanan dan ketersediaan. Meningkatnya penggunaan perangkat pribadi maupun profesional di lingkungan kerja, keamanan menjadi semakin penting yang lantas memberikan tekanan dan kompleksitas lebih kepada tim TI.





Ia menambahkan, perlunya perusahaan mengadopsi AI karena membantu dalam membaca data yang didapat. “karena data kalau tidak di-capture dengan baik maka akan menjadi sekadar data saja,” ucapnya.





Dalam acara ini juga diselenggarakan iCIO Awards 2019. Pemberian penghargaan kepada para T Leaders yang sukses mendorong dan mengeksekusi inisiatif transformasi bisnis melalui pemanfaatan IT secara lebih optimal dan telah terbukti menghadirkan value terhadap kinerja bisnis, berdasarkan penilaian dewan juri.





Terpilih empat orang pemenang iCIO Awards 2019, yaitu Prasetyadi, Direktur Operasi PT Pelindo II (IPC) sebagai The Most Influential CIO; Dino Bramanto, Direktur Korporat IT & CEO Kalina (Kalbe Digital Companies) sebagai The Most Innovative CIO; Widada Sulistya, Deputi Instumentasi, Kalibrasi, Rekayasa, dan Jaringan Komunikasi BMKG sebagai The Most Intelligent CIO; dan Hafid Hadeli, CEO PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. sebagai The Most Inspiring CEO.





“Kita sudah memasuki era AI. Ai memudahkan proses bisnis, dan ke depannya bisa muncul model bisnis yang baru,” ujar Prasetyadi.





Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/cti-it-infrastructure-summit-2019-bahas-manfaat-ai-untuk-bisnis





Editor : Eva Martha Rahayu





liburan di kost akan terasa lebih nyaman jika ruangan kamu bersih dan rapi, tapi mager? jangan khawatir klik jasa bersih kost jogja untuk solusi terbaik


Download >>

BI Dorong Kopi Jadi Atraksi Pariwisata


Sebagai regulator di bidang sistem pembayaran, termasuk pengaturan sistem pembayaran e-commerce, Bank Indonesia (BI) terus berupaya untuk mendorong pengembangan ekonomi digital melalui fasilitasi kegiatan sistem pembayaran. BI juga turut mendorong produksi UMKM agar dapat tersalurkan kepada konsumen bahkan menjadi komoditi ekspor, salah satunya kopi.





Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, menyampaikan, saat ini minum kopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat. Oleh karena itu, kopi dapat menjadi atraksi untuk kegiatan pariwisata. Selain itu, kopi pun dapat meningkatkan aktivitas ekonomi UMKM, kedai kopi, warung kopi, atau pun restoran.





“Harapannya kita bisa meningkatkan turis masuk ke Indonesia, salah satu atraksi turis masuk ke Indonesia bisa saja dengan melihat kebun kopi. Jadi kopi sebagai bagian dari mata rantai atraksi pariwisata,” kata Mirza saat ditemui di acara BI Netifest 2019, Jumat (01/03/2019).





Namun, kata Mirza hal penting yang juga harus diperhatikan adalah bagaimana meningkatkan produksi kopi. Ia khawatir meningkatnya konsumsi kopi ini tidak diimbangi dengan meningkatnya produksi.





“Dalam jangka panjang bagaimana kita bisa melakukan peningkatan produksi, jangan sampai kita impor dan defisit kopi,” tambahnya.





Pada kesempatan yang sama, BI juga mendorong masyarakat, khususnya kalangan muda, untuk mengenali peluang ekonomi dan keuangan digital di Indonesia, antara lain melalui ide karya kreatif yang menginspirasi kalangan muda lainnya.





Dalam upaya mewadahi ide kreatif tersebut, BI telahmenyelenggarakan Video dan Blog Competition 2018, sebagai rangkaian BI Goes to Campus 2018 yang mengusung tema “Ekonomi Digital dan Perlindungan Konsumen”.





Kompetisi ini berlangsung sejak November hingga Desember 2018 dan telah menghasilkan karya sebanyak 642 artikel blog serta 452 video. Sebanyak 13 orang pemenang pun terpilih dengan kategori short movie, video, blog, dan animasi yang diumumkan saat acara puncak BI Netifest 2019 “Ekonomi Digital itu Kita Banget” di Museum Bank Indonesia. 





“Tema kegiatan BI Netifest 2019 sejalan dengan langkah Bank Indonesia untuk memperkuat kebijakan sistem pembayaran dalam mendukung Strategi Nasional Ekonomi dan Keuangan Digital, khususnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi defisit transaksi berjalan, yang pada tahun 2019 dapat diperkirakan menuju kisaran 2,5% dari PDB,” kata Mirza.





Sementara itu, berdasarkan riset McKinsey, ekonomi digital diproyeksikan menyumbang US$ 150 miliar ke PDB Indonesia pada 2025. Dengan pertumbuhan yang besar, ekonomi digital melahirkan berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda di tengah perkembangan teknologi yang cukup pesat.





Editor : Eva Martha Rahayu





Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/bi-dorong-kopi-jadi-atraksi-pariwisata





kost anda berantakan dan tidak sempat membersihkan? jangan khawatir, serahkan kepada kami, klik jasa bersih kost jogja untuk informasi lebih lanjut


Download >>

Update App