Indosat Ooredoo Makin Serius Garap GIG Layanan Segmen Milenial

Saat ini tinggal di apartemen menjadi gaya hidup populer di kalangan anak muda, terutama mereka yang tinggal di kota-kota besar. Sebagai digital savvy generation, para milenial memanfaatkan teknologi digital untuk mencari referensi dan pilihan realistis dalam menentukan pilihan hidup.

Tren berbagi informasi mempermudah mereka untuk membandingkan mana yang paling tepat untuk hidup mereka. Tak sedikit milenial yang memilih untuk tinggal di apartemen daripada di rumah tapak.

Mereka lebih memilih menginvestasikan uangnya untuk mulai membangun bisnis baru atau meningkatkan potensi diri karena dianggap lebih valuable dari segi aktualisasi diri maupun menciptakan peluang materiil.

Hal inilah yang menjadi acuan GIG by Indosat Ooredoo dalam menyasar pasar milenial. “Kami menyadari harus selalu melakukan inovasi untuk lebih meningkatkan penetrasi ke pasar-pasar yang relevan. Tahun lalu kami melakukan beberapa inovasi produk seperti GIG 2Go (layanan home fiber wifi prabayar pertama di Indonesia), GIG Space (pusat layanan GIG yang memberikan pelayanan berupa penjualan & registrasi, pembayaran, serta customer service), serta nexGIG (layanan home IPTV). Sementara di tahun ini, kami menerapkan inovasi dari sudut pandang pentingnya berkolaborasi, salah satunya di payment channel menggandeng Bank Mandiri,” ujar Bayu Seto, Chief Commercial Officer (CCO) GIG by Indosat Ooredoo dalam siaran pers (08/03/2019)

Bayu menambahkan, kolaborasi bukan hanya dapat meningkatkan nilai merek dan penjualan, tapi juga berpotensi membuka pasar baru. Selain itu, kolaborasi antar bisnis diharapkan dapat memberikan benefit ekstra bagi calon konsumen.

Dalam kolaborasi ini, masyarakat dapat melakukan pendaftaran paket layanan Internet GIG dengan pilihan paket 15Mbps, 30Mbps dan 100Mbps dengan diskon hingga 60% serta gratis 1 bulan paket nexGIG dengan pilihaan paket antara lain nexGIG Basic Family, nexGIG Basic Sport, nexGIG Double Fun, dan nexGIG Complete dengan kecepataan mulai dari 10Mbps hingga 1Gbps.

nexGIG diklaim sebagai pilihan ideal yang dapat mengakomodasi kebutuhan gaya hidup milenial terutama yang tinggal di area urban. Salah satu keunggulan layanan ini adalah kecepatan bandwith yang terpisah, antara bandwith IPTV dan bandwith internet agar jaringan IPTV sebagai default service tidak mempengaruhi kecepatan internet pelanggan. Selain diskon dan paket berlangganan gratis, kolaborasi ini juga memberikan keuntungan lebih dari Bank Mandiri berupa penambahan 500 fiestapoin.

Noorman Andrianto, Vice President Credit Cards Group Bank Mandiri mengatakan di era digital savvy ini Bank Mandiri ingin memenuhi kebutuhan milenial akan teknologi internet yang sesuai dengan gaya hidup melalui pembayaran paket layanan internet GIG maupun nexGIG menggunakan Mandiri Kartu Kredit.

“Harga paket yang ditawarkan mulai Rp220 ribu per bulan dengan speed internet hingga 100Mbps. Kolaborasi ini akan berlangsung sepanjang tahun dengan program penawaran yang variatif tiap periodenya. GIG by Indosat Ooredoo berkomitmen akan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup generasi milenial,” tandas Bayu.

GIG merupakan layanan fiber-to-the-home (FTTH), yang menyediakan akses internet menggunakan media fiber optik dengan kecepatan tinggi dan stabil. GIG disediakan oleh INDOSATM2 bekerjasama dengan Indosat Ooredoo. GIG Fiber Internet meraih predikat Prestige Brand Award 2018 untuk layanan ISP.

Pada awal 2018, GIG meluncurkan GIG 2GO Pioner Layanan Home Fiber Internet Prabayar Pertama di Indonesia. GIG tersedia dalam pilihan paket yang beragam mulai dari 10 Mbps hingga kecepatan 1 Gbps.

Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/indosat-ooredoo-makin-serius-garap-gig-layanan-segmen-milenial

kantor anda membutuhkan jasa layanan pembersihan yang hemat? klik jasa cleaning service kantor untuk solusi terbaik

Download >>

Pegadaian targetkan mencapai 12 juta nasabah pada 2019

JAKARTA. PT Pegadaian menargetkan jumlah nasabahnya bisa mencapai 12 juta tahun ini. Jumlah tersebut naik 20,3% dari nasabah 2018 yang sebanyak 10,2 juta jiwa.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Strategis Pegadaian Ninis K. Adriani mengatakan, sebanyak 65% nasabahnya berusia produktif, yakni 45 tahun. Oleh karena itu, Pegadaian merancang berbagai strategi untuk menggarap pasar milennial.

Salah satunya adalah dengan memodernisasi kantor cabangnya dengan membangun gerai The Gade Coffee & Gold. Pada Rabu (1/3) misalnya, Pegadaian baru saja meresmikan The Gade Coffee & Gold di Jl. Ir. H. Juanda No.28, Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Pegadaian dalam melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup milennial yang saat ini mendominasi segmen nasabah kami," kata Ninis dalam siaran pers, Minggu (3/3).

Menurut dia, The Gade Coffee & Gold adalah sebuah outlet layanan prioritas yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah nasabah di kalangan milenial. "Diharapkan dapat menggaet milenial yang belum menjadi nasabah," kata dia.

Pegadaian akan membangun The Gade Coffee & Gold hingga 36 gerai di seluruh wilayah di Indonesia. Hingga kini, sudah ada 29 gerai tersedia.

Sebagai informasi, pada 2019, Pegadaian memproyeksikan outstanding loan bisa tumbuh 15,2% year on year (yoy) menjadi Rp 46,5 triliun. Pendapatan usaha diproyeksikan tumbuh 21,3% yoy menjadi Rp 13,5 triliun dan laba bersih naik 10,8% yoy menjadi Rp 3,01 triliun.

Sumber : https://keuangan.kontan.co.id/news/pegadaian-targetkan-mencapai-12-juta-nasabah-pada-2019

Reporter: Nur Qolbi 
Editor: Wahyu Rahmawati

Ingin rumah atau kost anda bersih rapi dan nyaman, klik jasa bersih kost dan rumah jogja

Download >>

Tantangan Generasi Milenial dalam Bahasan IndoSterling Forum

Generasi milenial yang lahir di era teknologi canggih dan Internet yang masih, tak pelak membuat golongan ini melek teknologi dan jadi penentu masa depan Indonesia di masa depan. Internet di zaman ini banyak digunakan terutama dalam pemanfaatan media sosial sebagai platform komunikasi dan bersosialiasi.

Persoalan dan tantangan generasi milenial itulah yang menjadi bahasan dari IndoSterling Forum (ISF) ke-5 yang digelar di Rework Coworking Space, FX Lifestyle Center, Jakarta (28/2/2019). Mengusung tema “Milenial, Media Sosial dan Politik”, ISF membedahnya dari sudut pandang ekonomi yang dikaitkan dengan kontestasi pemilihan presiden pada 17 April mendatang.

“Peran media sosial dan generasi milenial menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan pada saat sekarang. Inilah yang akan kita bahas dalam ISF kelima ini,” kata Pendiri IndoSterling Capital, William Henley saat membuka forum diskusi. Menurutnya, sebagai bagian dari bonus demografi yang dimiliki Indonesia, kehadiran generasi milenial ini tentunya tidak boleh disia-siakan oleh pemerintah.

“Dengan tingginya angka usia produktif, maka Indonesia dapat memanfaatkannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Tantangan inilah yang akan coba dibahas dari diskusi ini,” dia menambahkan.

Pendapaat senada diungkapkan oleh Deasy Sutedja, Corporate Communication Manager IndoSterling. “Nah,, untuk membahas tema dari ISF kelima ini, kami menghadirkan para pakar yang kompeten,” ujarnya. Sebut saja pakar Edbert Gani Suryahudaya dari Institute of Public Policy, Universitas Atma Jaya, Ainun Chonsum mewakili komunitas pengguna media sosial, dan Dody Rochadi sebagai managing director Keystone Advisory Indonesia.

IndoSterling Forum merupakan forum diskusi reguler dua bulanan. Forum dan panel diskusi ini hadir untuk lingkungan pelaku ekonomi, dengan topik aktual dan menarik, yang dibahas dari sisi perekonomian dan finansial. Para partisipan dari forum ini berasal dari beragam profesi. Mulai dari para pelaku ekonomi, profesional, civitas akademika dan media.

“Ke depan, seperti forum diskusi sebelumnya, kami berharap bahasan ini kelak bisa memberikan nilai manfaat kepada banyak pihak, terutama pemerintah maupun para pelaku bisnis yang ada di negeri ini,” Deasy menegaskan.

Sumber : https://swa.co.id/swa/trends/tantangan-generasi-milenial-dalam-bahasan-indosterling-forum

Ingin rumah anda bersih dan nyaman, klik jasa bersih rumah jogja

Download >>