KlinKlin Indonesia merupakan jasa cleaning service panggilan no.1 di Indonesia. Kami melayani jasa bersih kost Bandung, jasa bersih rumah Bandung dan cleaning service Bandung. Cabang kami tersebar di berbagai wilayah seperti cleaning service jakarta, bandung, jogja, surabaya, malang, semarang, balikpapan, bontang dan lainnya. Hubungi 085877678008
Showing posts with label capital market. Show all posts
Showing posts with label capital market. Show all posts

Jurus 360 Derajad VIVA Menggaet Pengiklan


Belanja iklan pada Semester I/2019 belum menunjukkan perbaikan. Namun di tengah perlambatan itu, PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) berhasil membukukan pendapatan pada Kuartal II/ 2019 sebesar Rp594,6 miliar dibandingkan dengan pendapatan Kuartal I/ 2019 sebesar Rp 522,9 miliar atau tumbuh 14%.





Pertumbuhan pendapatan tersebut meningkatkan EBITDA yang tumbuh 20% dari Rp 25,6 miliar pada Kuartal I/ 2019 menjadi Rp 30,7 miliar pada Kuartal II/ 2019. Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk., Anindya N. Bakrie, mengatakan, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari inovasi dengan menyuguhkan konten-konten berkualitas, menarik dan relevan. 





Dia berharap, konten-konten itu dapat menjangkau khalayak secara luas dan ke depannya akan terus dikembangkan. Sejumlah program yang baru diluncurkan ANTV seperti drama series Fitri, Aisyah, Rahasia Hidup, Ishq Subhan Allah dan Ishq Mein Marjawan, diklaim mendapatkan tempat di hati pemirsa setianya.





Berdasarkan data Nielsen selama bulan Juli 2019, beberapa program ANTV menembus 10 besar program series seluruh stasiun TV FTA di Indonesia. Sebut saja program drama series Fitri dari pertama kali diluncurkan memperoleh TVR/TVS 2,9%/13,3%, Aisyah dengan TVR/TVS 3,0%/11,5%, dan beberapa program drama series lainnya. Keberhasilan ini membuat ANTV hingga saat ini kokoh Tier-1 FTA dengan TVS 11.5% untuk periode 1-31 Juli.





Menurutnya, keberhasilan VIVA dalam menjalankan strategi dengan memadukan TV FTA dan digital, terlihat seperti pada stasiun televisi ANTV yang dapat dinikmati melalui website. ANTV mengembangkan multi channel serupa melalui YouTube seperti Best Pesbuker, Klik Bocah, Klik Misteri. Selain juga web series seperti web series Cek Kontrakan Sebelah, web series Maya dan web series 29 Maret.





Sementara TvOne terus kokoh menjadi stasiun TV FTA berita dan olahraga #1 di Indonesia juga memperkuat lini programnya dengan menawarkan konten-konten baru, khususnya di bidang olahraga. Sehingga diharapkan tvOne akan tetap menjadi stasiun TV FTA berita dan olahraga pilihan pemirsa.





Saat ini tvOne memiliki program ILC yang tetap menjadi program talkshow #1 di Indonesia dengan TVS 7,5 YTD, untuk memenuhi segmen olahraga sejak 2016 kami telah menayangkan One Pride MMA yang berhasil mencatat TVS 5,7 pada pertandingan Live 27 Juli lalu sementara TVS YTD adalah 4,8. Saat ini 245 “fighters” telah bergabung dengan One Pride MMA.





Guna memperkuat lini konten olahraga tvOne, kami telah meluncurkan konten baru yaitu One Prix yang bekerjasama dengan PT One Prix Motor Management. One Prix telah mengelar putaran pertama pada bulan Juli ini, program ini mencatat TVS sebesar 7,3. Dari sisi digital media, tvOne telah mengembangkan kehadirannya melalui tvOne Connect, berbagai channel di youtube dan juga bekerja sama dengan maxstream, video.com dan iflix, yang semuanya itu akan memanjakan pemirsanya.





“Program-progam tvOne seperti ILC masih menjadi primadona, selain itu juga One Pride MMA menyedot perhatian terbukti pada Sabtu (27/07) lalu ribuan penonton memadati Tennis Indoor Senayan, sementara One Prix yang telah menyelesikan putaran pertamanya di Tasikmalaya Jawa Barat dan mencatatkan TVS 7.3,” ujarnya.





Guna melengkapi bisnis TV FTA, VIVAmengembangkan bisnis digitalnya melalui PT Visi Media Baru (“VMB”). VMB saat ini telah memiliki portal berita viva.co.id, dan telah meluncurkan dua portal baru yaitu jagodangdut dan 100kpj. Jagodangdut adalah portal berita yang mengulas informasi terkait dengan perkembangan dunia musik dangdut, para seniman dangdut.





Sejak diluncurkan portal tersebut telah mencatat 18 juta sessions. Sementara 100kpj adalah portal berita otomotif, khususnya motor dan sejak diluncurkan telah mencatat 14,4 juta sessions. Ke depannya VMB akan terus berinovasi dengan meluncurkan beberapa portal baru serta layanan video on demand.





“Portal-portal baru ini akan memperkuat VIVA dalam digital media di mana ANTV dan tvOne masing-masing juga sudah memiliki platform digital," kata Anindya.





Langkah-langkah VIVA itu diharapkan dana memikat para pemasang iklan. Sebab, VIVA mengaku dapat memberikan pelayanan iklan 360 derajat, yaitu pengiklanan melalui platform TV FTA, digital serta off-air dari acara-acara Meet & Greet yang rutin diadakan oleh ANTV serta acara-acara off-air dari One Pride MMA dan One Prix.





“Ke depannya, kami juga akan mengembangkan konten-konten secara in-house dan joint production yang hak kepemilikan intelektualnya dimiliki perusahaan sehingga konten-konten tersebut dapat dimonetisasi diberbagai platform yang kami miliki,” tambah Anin.





Sumber : https://swa.co.id/swa/capital-market/financial-report/jurus-360-derajad-viva-menggaet-pengiklan





Editor : Eva Martha Rahayu





Ingin kost anda bersih maksimal tanpa mengeluarkan tenaga? segera hubungi jasa bersih kost jogja untuk solusi terbaik


Download >>

HM Sampoerna Bagikan Dividen Rp13,63 Triliun


Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT HM Sampoerna Tbk. (Kode saham: HMSP) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 13,63 triliun atau Rp 117,2 per lembar saham. Jumlah pembagian dividen tunai tersebut lebih besar dari laba bersih  tahun 2018 yang mencapai Rp 13,5 triliun, yang berasal dari laba ditahan tahun sebelumnya.





Jumlah pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2018 ini mengalami kenaikan sekitar Rp 1,13 triliun atau 9,04% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp 12,5 triliun atau setara dengan 98,5% dari laba bersih tahun  2017.





Direktur Utama Sampoerna, Mindaugas Trumpaitis, mengatakan, tahun 2018, Sampoerna mempertahankan posisi kepemimpinannya di Indonesia dengan pangsa pasar 33,0% dan volume penjualan tahunan sebanyak 101,4 miliar unit. Pangsa pasar Sampoerna mencakup 30,2% dalam segmen sigaret kretek mesin, 60,9% dalam segmen sigaret putih mesin, dan 37,7% dalam segmen sigaret kretek tangan.





Adapun pendapatan bersih tercatat sebesar Rp106,7 triliun dan Iaba bersih sebesar Rp 13,5 triliun, masing-masing menunjukkan peningkatan sebesar 7,7% dan 6,8% dibanding 2017. Mindaugas juga memaparkan kinerja perusahaan pada kuartal pertama 2019. Estimasi total industri turun sebesar 0,8%, terutama disebabkan oleh pergerakan persediaan barang pada kuartal ini, menyusul absennya kenaikan pajak cukai pada Januari 2019.





Pangsa pasar dan volume penjualan mengalami sedikit penurunan sebesar 32,2% dan 22,1 miliar unit, yang utamanya disebabkan oleh total pasar yang lebih rendah dan selisih harga ritel A Mild terhadap merk pesaing yang semakin besar setelah kenaikan harga pada Oktober 2018. Sementara, pendapatan bersih dan laba bersih tumbuh sebesar 2,9% dan 8,496 menjadi Rp23,8 triliun dan Rp3,3 triliun, didorong oleh harga yang lebih tinggi di berbagai merek dalam portofolio.





Perusahaan yang merupakan bagian dari Philip Morris International Inc ini pun mengumumkan perubahan kepemimpinan, dengan mengangkat Fransisca Rahardja dan Sharmen Karthigasu sebagai anggota baru Direksi Sampoerna. Fransisca Rahardja menggantikan Ingo Rose yang ditunjuk sebagai Commercial Vice President di kantor regional Asia Philip Morris International di Hong Kong, sedangkan Sharmen Karthigasu menggantikan William Giff yang pindah ke salah satu posisi di operasional PMI di Amerika Utara.





Sementara itu, Guillaume Popiol menggantikan Michael Scharer yang ditunjuk menjadi Vice President Eastern Europe & Asia Manufacturing Philip Morris International di Hong Kong. Sampoerna juga menambah dua anggota Dewan Komisaris, yaitu Paul Janelle dan Dr. Luthfi Mardiansyah.





Editor : Eva Martha Rahayu





Sumber :
https://swa.co.id/swa/capital-market/hm-sampoerna-bagikan-dividen-rp1363-triliun





Ingin kost anda bersih maksimal tanpa mengeluarkan tenaga? segera hubungi jasa bersih kost jogja untuk solusi terbaik






Download >>

Laba Grup Tunas Tumbuh 14% di Kuartal I/2019


PT Tunas Ridean Tbk. (Grup Tunas) berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang Kuartal I/2019, di tengah lesunya industri otomotif. Pendapatan bersih naik tipis 6% menjadi Rp3,57 triliun dari periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp3,53 triliun.





Demikian dipaparkan Direktur Keuangan Grup Tunas, Kent Teo dalam public expose di Jakarta, (7/5/2019). Kent menjelaskan, laba grup juga meningkat 14% pada Kuartal I/2019 menjadi Rp160 miliar dari perolehan periode yang sama 2018 sebesar Rp141 miliar. "Bisnis otomotif menyumbang 60% dari total laba Kuartal I/ 2019, diikuti pembiayaan (MTF) menyumbang laba 31%, dan bisnis rental 9%," ungkap Kent.





Direktur Utama Grup Tunas, Rico Setiawan, mengatakan, untuk proyeksi penjualan dan laba sepanjang 2019 sangat tergantung pada situasi pasar. Kondisinya pasar mobil awal tahun agak tertekan. "Memang menjelaang Pemilu, penjualan mobil turun, tetapi jelang Lebaran biasanya start growing. Kalau motor stabil karena di Kuartal I/ 2019 masih tumbuh," jelas Rico.





Rico mengutip data Gaikindo bahwa penjualan turun 13% di awal tahun. Namun, Tunas meyakini akan terjadi market recovery di Semester
II/2019 "Hasilnya, kami perkirakan sama seperti tahun lalu setelah proses
recovery," jelas Rico di kesempatan yang sama.





Menurutnya, dari data Gaikindo, penjualan mobil baru nasional turun 13% pada Kuartal I/2019 menjadi 254 ribu unit, dari 294 ribu unit di Kuartal I/2018. Sementara dari data pemerintah dan AISI, penjualan motor baru nasional naik 15% pada Kuartal I/2019 menjadi 1.681 ribu unit, dari 1.457 ribu unit di Kuartal I/2018.





"Untuk Grup Tunas, penjualan mobil baru juga turun 7% pada Kuartal I/ 2019 dikarenakan intensitas persaingan. 13.749 unit menjadi 12.844 unit," paparnya.





Penurunan penjualan dialami oleh Tunas Toyota turun 2% dibandingkan dengan penurunan penjualan Toyota nasional, yakni dari 7.837 unit di periode yang sama 2018 menjadi 7.680 unit di kuartal 1 2019.





Penjualan Tunas Daihatsu juga turun 11% dikarenakan tingkat persediaan yang lebih rendah, yakni dari 5.430 unit menjadi 4.821 unit. Penjualan Tunas BMW turun 38% menjadi 206 unit dari 333 unit. Hal ini karena pangsa pasar yang terbatas dan harga yang kurang kompetitif dengan jenis yang lain.





"Berbeda dengan penjualan mobil yang melemah, penjualan sepeda motor melalui Tunas Honda justru naik 10% selama Kuartal I/2019 yang didukung oleh peningkatan pasokan. Yakni dari 51.732 ribu unit awal tahun lalu menjadi 56.846 ribu unit motor saat
ini," ungkap Rico.





Selain itu, armada Tunas Rental ikut melemah sebagaimana penjualan mobil. Penurunan armada per Maret 2019 disebabkan oleh berakhirnya kontrak jangka panjang dengan beberapa pelanggan korporasi dari 8.534 unit menjadi 8.224 unit, turun sebanyak
5%.





Namun, dari bisnis pembiayaan melalui MTF, pelepasan kredit baru terus meningkat mencapai 6% selama Kuartal I/2019 meskipun pasar otomotif menurun dari Rp6,59 triliun menjadi Rp6,96 triliun.





"Komitmen Tunas tetap berinvestasi demi menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat. Capital expenditure 2019 kami anggarkan Rp 729 miliar dengan rincian Rp 489 miliar untuk rental dan Rp 240 miliar untuk otomotif," ujar Rico.





Untuk kinerja keuangan Grup Tunas sepanjang tahun 2018 positif. Penjualan mobil turun 6% menjadi 48.326 unit dikarenakan intensitas persaingan. Sementara, pasar mobil nasional di 2018 naik 7% menjadi 1,2 juta





Pasar motor nasional naik 8% menjadi 6,4 juta unit, sedangkan penjualan sepeda motor Tunas terutama berlokasi di Sumatera mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga hasil pertanian yang menyebabkan kenaikan penjualan sebesar 11% menjadi 248.857 unit.





Alhasil laba bersih Grup Tunas di 2018 mencapai Rp560,2 miliar naik 18% dari periore 2017. Laba grup dari bisnis otomotif naik 21% menjadi Rp292,9 miliar, disebabkan oleh meningkatnya marjin dari perdagangan mobil dan kenaikan penjualan unit motor. Sementara kontribusi laba
dari bisnis rental naik 12% menjadi Rp69,7 miliar, dan pembiayaan dari MTF
memberikan kontribusi laba sebesar Rp197,6 miliar, naik 15% dari tahun 2017.





Sumber :
https://swa.co.id/swa/capital-market/financial-report/laba-grup-tunas-tumbuh-14-di-kuartal-i-2019





rumah kotor, berantakan, dan kurang nyaman? mungkin anda harus membersihkannya, klik cleaning service jogja untuk mendapatkan pelayanan terbaik


Download >>

Ini Alasan OCBC NISP 15 Tahun Tidak Bagi Dividen


Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2018 PT Bank OCBC NISP Tbk. mengumumkan  pencapaian laba bersih tumbuh 21% yoy menjadi Rp 2,6 triliun dari Rp 2,2 triliun pada 2017. Namun, manajemen bank tersebut memutuskan kembali tidak akan membagikan dividen kepada pemegang saham.





Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, mengatakan, meski laba meningkat pihaknya tetap tidak membagikan dividen. Langkah ini diambil lantaran untuk memperkuat permodalan. “Sudah 15 tahun kami tidak membagikan dividen kepada pemegang saham, tujuannya untuk peningkatan usaha,” katanya dalam Public Expose  RUPST 2019 di OCBC NISP Tower, (9/4/2019).





Selain laba yang naik, OCBC NISP juga mencatatkan pertumbuhan total aset sebesar 13% menjadi Rp173,6 triliun, penyaluran kredit sebesar 11% menjadi Rp117,8 triliun, dan dana pihak ketiga sebesar 11% menjadi Rp125,6 triliun.





Menurutnya, pertumbuhan positif ini merupakan hasil dari berbagai strategi dan inisiatif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. “Pencapaian ini memperkuat OCBC NISP sebagai top 10 bank dengan aset terbesar, kami di ranking ke-8 per Desember 2018,” ujarnya.





Parwati melanjutkan, perseroan menyetujui pembelian kembali saham maksimum 364 ribu lembar, dengan budget Rp 500 juta dan akan dilaksanakan selambat-lambatnya setelah RUPS. Hal itu dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel sesuai dengan POJK No. 45/POJK.03/2015.





Pada 2019, bank berkode emiten NISP ini menargetkan pertumbuhan laba, DPK, dan kredit dikisaran 10-15% dengan rasio Non Performing Loan (NPL) di bawah 2%. “Kuartal I ini relatif lebih lambat pertumbuhannya dibandingkan tahun sebelumnya, tapi kami cukup optimistis dengan momentum lebaran, pasca pemilu dan seterusnya akan mengejar pertumbuhan tersebut," jelas dia.





Hasil RUPST juga  memutuskan untuk mengubah jajaran manajemen. Perubahan yang dilakukan di antaranya mengangkat Rama Pranata Kusumaputra sebagai Komisaris Independen Perseroan.





Selain itu, RUPST juga menyepakati untuk mengangkat kembali Andrae Krishnawan W, Johannes Husin, dan Low Seh Kiat sebagai anggota direksi. Masa jabatan tersebut berlaku terhitung sejak ditutupnya RUPST ini sampai dengan penutupan RUPST  tahun 2022.





Berikut susunan Dewan Komisaris Bank OCBC NISP saat ini:





Presiden Komisaris: Pramukti Surdaudaja
Wakil Presiden Komisaris (Komisaris Independen): Peter Eko Sutioso
Komisaris: Samuel Nag Tsien
Komisaris: Lai Teck Poh
Komisaris Independen: Jusuf Halim
Komisaris Independen: Kwan Chiew Choi
Komisaris Independen: Hardi Juanda
Komisaris Independen: Betty S. Alisjahbana
Komisaris Independen: Rama P. Kusumaputra





Sumber :
https://swa.co.id/swa/capital-market/financial-report/ini-alasan-ocbc-nisp-15-tahun-tidak-bagi-dividen





Editor : Eva Martha Rahayu





kantor anda membutuhkan jasa layanan pembersihan yang hemat? klik jasa cleaning service jogja untuk solusi terbaik


Download >>

Update App